Sebanyak 4.760 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 91 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada 11 September 2019.
"Ke-4.760 personel yang kami terjunkan itu merupakan gabungan dari berbagai satuan," kata Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo usai memimpin apel gelar pasukan di halaman Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Selasa.
Para personel yang bertugas melakukan pengamanan pada pelaksanaan pilkades serentak ini berasal dari berbagai unsur. Masing-masing dari anggota Polres Pamekasan sebanyak 689 orang dan bantuan dari polres jajaran 1.503 orang, Brimob Polda Jatim sebanyak 600 orang, serta BKO Escape Brimob 12 orang.
Pasukan ini juga diperkuat pasukan antianarkis sebanyak 60 orang, Sabhara 100 orang, dan pasukan pengurai massa dari Polda Jatim 30 orang, termasuk 12 orang anggota intelijen
"Dari Polda Jatim juga ada sebanyak 12 orang dari Dit Reskrim Umum dan Propam Polda Jatim sebanyak 5 orang," kata Teguh.
Sementara dari instansi lain yang juga diterjunkan pada pelaksanaan pesta demokrasi di tingkat desa ini dalah dari TNI sebanyak 1.100 personel, Satpol-PP Pemkab Pamekasan sebanyak 182 orang, dan Linmas 455 orang.
Kapolres meminta agar para personel yang ditugaskan mengamankan pilkades serentak ini bisa menjaga situasi yang kondusif, bersikap netral, dan mengutamakan pencegahan daripada penindakan.
"Yang terpenting juga harus kita lakukan bersama adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar tugas yang kita emban ini sukses sesuai dengan harapan kita semua," ujar kapolres.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Wakil Bupati Raja'e hadir secara langsung dalam acara apel gelar pasukan pengamanan pilkades serentak yang digelar di halaman Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan itu.
Pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan kali ini awalnya di 93 desa. Namun, karena ada persoalan teknis di dua desa, yakni Desa Tolonto Ares, Kecamatan Waru dan Desa Lesong Daya, Kecamatan Batumarmar, maka pelaksanaan pilkades di dua desa itu ditunda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ke-4.760 personel yang kami terjunkan itu merupakan gabungan dari berbagai satuan," kata Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo usai memimpin apel gelar pasukan di halaman Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Selasa.
Para personel yang bertugas melakukan pengamanan pada pelaksanaan pilkades serentak ini berasal dari berbagai unsur. Masing-masing dari anggota Polres Pamekasan sebanyak 689 orang dan bantuan dari polres jajaran 1.503 orang, Brimob Polda Jatim sebanyak 600 orang, serta BKO Escape Brimob 12 orang.
Pasukan ini juga diperkuat pasukan antianarkis sebanyak 60 orang, Sabhara 100 orang, dan pasukan pengurai massa dari Polda Jatim 30 orang, termasuk 12 orang anggota intelijen
"Dari Polda Jatim juga ada sebanyak 12 orang dari Dit Reskrim Umum dan Propam Polda Jatim sebanyak 5 orang," kata Teguh.
Sementara dari instansi lain yang juga diterjunkan pada pelaksanaan pesta demokrasi di tingkat desa ini dalah dari TNI sebanyak 1.100 personel, Satpol-PP Pemkab Pamekasan sebanyak 182 orang, dan Linmas 455 orang.
Kapolres meminta agar para personel yang ditugaskan mengamankan pilkades serentak ini bisa menjaga situasi yang kondusif, bersikap netral, dan mengutamakan pencegahan daripada penindakan.
"Yang terpenting juga harus kita lakukan bersama adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar tugas yang kita emban ini sukses sesuai dengan harapan kita semua," ujar kapolres.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Wakil Bupati Raja'e hadir secara langsung dalam acara apel gelar pasukan pengamanan pilkades serentak yang digelar di halaman Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan itu.
Pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan kali ini awalnya di 93 desa. Namun, karena ada persoalan teknis di dua desa, yakni Desa Tolonto Ares, Kecamatan Waru dan Desa Lesong Daya, Kecamatan Batumarmar, maka pelaksanaan pilkades di dua desa itu ditunda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019