Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan pemeriksaan hewan menjelang Hari Raya Idul Adha 2019, memastikan kesehatan hewan dan laik untuk dikurbankan.
"Kami tadi sudah ke beberapa titik (penjualan) kambing dan sapi. Dari pemeriksaan yang kami lakukan sampai beberapa titik belum ditemukan sesuatu yang mengganggu hewan kurban," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Pujiono di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, saat pemeriksaan hewan kurban beberapa yang dilihat adalah apakah hewan kurban itu sudah memenuhi syarat. Pemeriksaan tersebut mulai dari mulut, gigi, alat kelamin, mata, hidung, hingga bagian perut.
Salah satu yang menjadi pertanda bahwa hewan layak untuk dikurbankan adalah sudah poel, yang artinya gigi seri sudah ganti dengan gigi tetap.
Dalam aturan Islam, untuk ternak sapi minimal berusia dua tahun dan telah masuk tahun ke-3, sedangkan ternak domba berusia satu tahun atau minimal berusia enam bulan bagi yang sulit mendapatkan domba berusia 1 tahun. Dan, untuk kambing minimal berusia satu tahun dan telah masuk tahun ke-2.
"Tadi ada yang tidak poel, namun sepertinya tidak dijual untuk kurban. Ada juga yang sekitar kulit mata (sakit) tapi itu biasa, itu bukan penyakit mata. Jadi, bagian kulitnya bisa diobati," kata dia.
Ia juga meminta kepada warga yang hendak membeli hewan kurban untuk memastikan hewan yang dibeli laik atau tidak. Selain kondisi badan hewan kurban yang sehat, juga dianjurkan untuk dipilih yang gemuk.
"Saya untuk peternak, selain memperhatikan kesehatan juga umurnya. Kalau konsumen, harus teliti fisik, tubuhnya gemuk atau kurus. Yang jelas, hewan harus sehat," kata dia.
Sementara itu, menjelang Hari Raya Idul Adha 2019, sejumlah peternak sudah mulai menggelar barang dagangannya di sejumlah titik wilayah Kota Kediri. Bahkan, ada yang menyewa lahan warga sebagai tempat berjualan ternak kambing, seperti di Kelurahan Bandarkidul, Kota Kediri. Total ada sekitar 21 titik lokasi pedagang berjualan, dengan harga jual bervariasi, untuk kambing mulai dari Rp2 juta per ekor dan sapi sekitar Rp20 juta per ekor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami tadi sudah ke beberapa titik (penjualan) kambing dan sapi. Dari pemeriksaan yang kami lakukan sampai beberapa titik belum ditemukan sesuatu yang mengganggu hewan kurban," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Pujiono di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, saat pemeriksaan hewan kurban beberapa yang dilihat adalah apakah hewan kurban itu sudah memenuhi syarat. Pemeriksaan tersebut mulai dari mulut, gigi, alat kelamin, mata, hidung, hingga bagian perut.
Salah satu yang menjadi pertanda bahwa hewan layak untuk dikurbankan adalah sudah poel, yang artinya gigi seri sudah ganti dengan gigi tetap.
Dalam aturan Islam, untuk ternak sapi minimal berusia dua tahun dan telah masuk tahun ke-3, sedangkan ternak domba berusia satu tahun atau minimal berusia enam bulan bagi yang sulit mendapatkan domba berusia 1 tahun. Dan, untuk kambing minimal berusia satu tahun dan telah masuk tahun ke-2.
"Tadi ada yang tidak poel, namun sepertinya tidak dijual untuk kurban. Ada juga yang sekitar kulit mata (sakit) tapi itu biasa, itu bukan penyakit mata. Jadi, bagian kulitnya bisa diobati," kata dia.
Ia juga meminta kepada warga yang hendak membeli hewan kurban untuk memastikan hewan yang dibeli laik atau tidak. Selain kondisi badan hewan kurban yang sehat, juga dianjurkan untuk dipilih yang gemuk.
"Saya untuk peternak, selain memperhatikan kesehatan juga umurnya. Kalau konsumen, harus teliti fisik, tubuhnya gemuk atau kurus. Yang jelas, hewan harus sehat," kata dia.
Sementara itu, menjelang Hari Raya Idul Adha 2019, sejumlah peternak sudah mulai menggelar barang dagangannya di sejumlah titik wilayah Kota Kediri. Bahkan, ada yang menyewa lahan warga sebagai tempat berjualan ternak kambing, seperti di Kelurahan Bandarkidul, Kota Kediri. Total ada sekitar 21 titik lokasi pedagang berjualan, dengan harga jual bervariasi, untuk kambing mulai dari Rp2 juta per ekor dan sapi sekitar Rp20 juta per ekor.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019