Salah satu lokasi wisata monumen Tugu Pahlawan yang berada di Jalan Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, akan dipercantik dengan keberadaan taman yang bentuknya memutar di tepi-tepi lapangan.

Kepala Bagian Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya berencana membuatkan taman di sekeliling lapangan Tugu Pahlawan yang merupakan simbol atau ikon dari Kota Surabaya.

"Taman itu bentuknya memutar dan di tepi-tepi lapangan supaya menambah kecantikan dan keindahan taman," katanya.

Menurut dia, hal ini sesuai dengan arahan langsung dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat berkunjung ke Tugu Pahlawan pada Senin (15/7) agar monumen tersebut dipercantik dengan keberadaan taman.

"Nanti kita kasih tanaman bunga-bunga, kemudian tiap sudutnya ditambahkan pohon agar lebih teduh," katanya.

Eri menjelaskan penambahan tanaman di sudut lapangan Tugu Pahlwan itu bertujuan untuk semakin mempercantik salah satu destinasi wisata sejarah di Surabaya. Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga berencana menambahkan jenis tanaman rambat yang akan ditanam di tiap-tiap pilar.

"Kedua yang terkait dengan tanaman rambat buat taman kan berputar itu, ada ujung-ujungnya yang tinggi tetap ada pintu masuknya selurus dengan tempat upacara," katanya.

Pria alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu juga mengatakan, Pemkot Surabaya juga bakal mengganti kaca museum yang telah usang. Nantinya akan diganti dengan kaca berwarna atau mozaik.

"Terus pagarnya juga biar lebih menarik dikasih warna emas ujungnya," katanya.

Tugu Pahlawan yang kini menjadi objek wisata tersebut terletak persis di jantung Kota Surabaya atau berseberangan persis dengan Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu itu berdiri di atas tanah lapang seluas 1,3 hektare, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Tinggi monumen ini adalah 41,15 meter dan berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019