Luas lahan tembakau di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, untuk musim tanam 2019 diproyeksikan mencapai 30.795 hektare, sama dengan luas areal tanam tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Bambang Edy Suprapto di Pamekasan, Jumat, mengatakan, jika dibandingkan musim tanam empat tahun lalu, luas areal lahan tembakau untuk musim tanam tahun ini lebih sedikit.

"Empat tahun lalu luas areal lahan tembakau di Pamekasan masih tercatat sebanyak 32.205 hektare. Jadi, tahun ini berkurang hampir 2.000 hektare," ujar Bambang.

Berkurangnya luas potensial lahan tembakau ini, karena beberapa hal. Selain banyak lahan tembakau yang ditempati rumah-rumah warga, sebagian juga telah ditanami jenis tanaman lain, salah satunya tebu.

Proyeksi luas areal seluas 30.795 hektare itu tersebar di 13 kecamatan, meliputi lahan tegal, perbukitan dan lahan persawahan.

Menurut Bambang, perkiraan produksi tembakau antara 600 hingga 700 kilogram per hektare, dengan asumsi apabila musim kemarau bagus dan cuaca mendukung.

"Tanaman tembakau ini kan bergantung pada musim. Jika musim kemarau bagus, maka hasil produksi tembakaunya juga akan sangat bagus," katanya, menjelaskan.

Sementara itu, kebutuhan tembakau Madura oleh beberapa pabrikan berdasarkan hasil informasi yang dilakukan pemkab bersama perwakilan Asosiasi Peteni Tembakau Pamekasan (APTP) tahun ini juga diperkirakan sama dengan tahun lalu, yakni 10.600 ton.

Berdasarkan cacatan Disperindag Pemkab Pamekasan, pada musim tembakau tahun 2018, PT Djarum merencanakan pembelian tembakau Madura sebanyak 6.000 ton, PT Gudang Garam 5.000 ton, PT Sadhana Arifnusa 1.500 ton, dan PT Bentoel 1.500 ton.

Kemudian, PT Nojorono membutuhkan tembakau sebanyak 600 ton, PT Sukun 500 ton dan Wismilak berencana membeli tembakau Madura sebanyak 500 ton, sehingga rencana total pembelian sebanyak 10.600 ton.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019