Pamekasan (Antaranews Jatim) - Luas areal lahan tembakau di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada musim tanam tahun ini berkurang dibanding luas areal lahan pada musim tanam sebelumnya.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan Bambang Edy Suprapto di Pamekasan Senin, saat ini luas areal lahan tembakau 30.794 hektare.
"Empat tahun lalu, luas areal lahan tembakau di Pamekasan masih tercatat sebanyak 32.205 hektare. Jadi tahun pada tahun ini berkurang hampir 2 hektare," ujar Bambang.
Berkurangnya luas potensial lahan tembakau ini, karena beberapa hal. Selain karena banyak lahan tembakau yang ditempati rumah-rumah warga, sebagian juga telah ditanami jenis tanaman lain selain tembakau. Salah satunya tanaman tebu.
Proyeksi luas areal seluas 30.795 hektare itutersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, yakni meliputi lahan tegal, perbukitan dan dan lahan persawahan.
Menurut Bambang, perkiraan produksi tembakau antara 600 hingga 700 kilogram per hektare, dengan asumsi apabila musim kemarau bagus dan cuaca mendukung.
"Sebab, tanaman tembakau ini kan bergantung pada musim. Jika musim kemarau bagus, maka hasil produksi tembakaunya juga akan sangat bagus," katanya, menjelaskan.
Sementara itu, kebutuhan tembakau Madura oleh beberapa pabrikan berdasarkan hasil informasi yang dilakukan pemkab bersama perwakilan Asosiasi Peteni Tembakau Pamekasan (APTP) tahun ini sebanyak 10.600 ton.
PT Djarum berencana membeli tembakau Madura sebanyak 6.000 ton, PT Gudang Garam 5.000 ton, PT Sadhana Arifnusa 1.500 ton dan PT Bentoel sebanyak 1.500 ton.
Kemudian PT Nojorono membutuhkan tembakau sebanyak 600 ton, PT Sukun 500 ton dan Wismilak berencana membeli tembakau Madura sebanyak 500 ton, sehingga rencana total pembelian sebanyak 10.600 ton.
Rencana pembelian tembakau Madura oleh pihak pabrikan tahun ini jauh lebih rendah dari tahun lalu. Sebab, pada musim tanam tembakau 2017, target pembelian tembakau oleh pihak pabrikan sebanyak 20.800 ton. (*)