Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Kota Madiun, Jawa Timur, selama dua bulan pertama tahun 2019 tercatat mencapai Rp114 miliar.

"Paling besar memang disumbang dari sektor jasa dan perdagangan," ujar Kepala Bidang Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi dan Usaha Mikro (DPMPTSP dan KUM) Kota Madiun Marsikin kepada wartawan di Madiun, Rabu.

Ia merinci jumlah PMDN pada awal tahun yang mencapai Rp114 miliar tersebut, untuk bulan Januari sebesar Rp64 miliar dan Februari Rp50 miliar.

Sektor jasa dan pariwisata di Kota Madiun dalam beberapa tahun terakhir potensinya terus naik. Hal itu dilihat dari okupansi hotel di Kota Madiun yang mewakili komoditas jasa juga mengalami kenaikan, selain juga pembangunan hotel berbintang juga cukup marak.

Terbaru adalah pembangunan Hotel Ibis yang nilai investasinya mencapai Rp80 miliar. Sesuai rencana, kegiatan pencanangan tiang pancang hotel tersebut akan dilakukan pada Kamis (11/4) oleh Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto.

Selain itu, juga terdapat sektor perdagangan yang di dalamnya termasuk bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Marsikin memjelaskan, selain pendapatan daerah dan pembangunan yang terus meningkat, tingginya penanaman modal dalam negeri juga berdampak positif lainnya, di antaranya berkurangnya angka pengangguran terbuka.

Ia menambahkan, penanaman modal dalam negeri tahun 2019 ini di Kota Madiun ditargetkan sebesar Rp366 hingga Rp380 miliar. Guna mewujudkannya, Pemkot Madiun terus membuka keran bagi investor yang ingin berinvestasi di Kota Madiun.

Sesuai data, nilai investasi di Kota Madiun dalam 10 tahun terakhir, sejak tahun 2009 hingga 2018 telah mencapai Rp5 triliun.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019