Legislator menyoroti tiga terobosoan atau program baru Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surabaya, Jawa Timur, berupa pemasangan sambungan baru di rumah-rumah warga yang belum terairi air secara gratis hingga akhir tahun ini.
Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Junaedi, di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi terhadap program dan terobosan baru PDAM dengan target semua warga teraliri.
"Hanya saja, kami merasa kecewa karena masih ada sejumlah warga yang sudah lama mengajukan pemasangan baru tapi sampai sekarang belum ada hasilnya," kata politikus Partai Demokrat ini.
Ia mencontohkan warga RT 3/ RW 3 Dukuh Telogo Tanjung, Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri yang belum terpenuhi kebutuhan hidup dasarnya yakni air bersih. Padahal, lanjut dia, pihaknya sudah membawa aspirasi warga Bangkingan mulai dari 2018.
"Sudah disurvei dua kali, tapi sampai sekarang belum terealisasi. Ini yang kami sayangkan. Padahal warga berharap. Sampai koordinatornya sudah dipanggil di PDAM," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada manajemen PDAM Surya Sembada Surabaya yang merupakan BUMD Pemkot Surabaya bisa lebih profesional dalam bekerja melayani masyarakat Surabaya.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Mujiaman sebelumnya mengatakan ada tiga program yang diluncurkan PDAM ini memberikan kado istimewa untuk warga Kota Pahlawan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 726.
"Terobosan ini dilakukan untuk mencapai target semua rumah warga teraliri air dari PDAM 100 persen. Program ini sudah berlaku," katanya.
Ia menjelaskan tiga program baru itu meliputi pertama, diskon pasang baru sambungan rumah. Awalnya, lanjut dia, biaya pasang baru ini sebesar Rp1.750.000. Dengan program baru ini, maka biayanya disesuaikan dengan besaran daya listrik rumah warga itu.
Khusus untuk rumah warga yang listriknya 450 watt, lanjut dia, maka biaya pasang barunya cukup Rp200 ribu, yang 900 watt biaya pasang barunya cukup Rp300 ribu, yang 1.300 watt biaya pasang barunya cukup Rp600 ribu, dan yang 2.200 watt biaya pasang barunya cukup Rp1 juta.
"Biaya Rp200 ribu itu sebenarnya bukan biaya pemasangan, tetapi lebih pada bukti minat untuk memasang air PDAM. Dengan membayar itu berarti mereka ingin dilayani serta bersedia membayar tagihan rekening airnya setiap bulannya. Ini ringan sekali karena biayanya hanya itu aja, tidak ada lagi. Kalau ada biaya lagi berarti itu pungutan aneh-aneh," ujarnya.
Mengenai keluhan dari warga tersebut, Mujiaman mengatakan pihaknya akan menindaklanjutinya. "Kalau ada yang mengeluhkan hal itu, tolong sampaikan langsung ke saya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Junaedi, di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi terhadap program dan terobosan baru PDAM dengan target semua warga teraliri.
"Hanya saja, kami merasa kecewa karena masih ada sejumlah warga yang sudah lama mengajukan pemasangan baru tapi sampai sekarang belum ada hasilnya," kata politikus Partai Demokrat ini.
Ia mencontohkan warga RT 3/ RW 3 Dukuh Telogo Tanjung, Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri yang belum terpenuhi kebutuhan hidup dasarnya yakni air bersih. Padahal, lanjut dia, pihaknya sudah membawa aspirasi warga Bangkingan mulai dari 2018.
"Sudah disurvei dua kali, tapi sampai sekarang belum terealisasi. Ini yang kami sayangkan. Padahal warga berharap. Sampai koordinatornya sudah dipanggil di PDAM," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada manajemen PDAM Surya Sembada Surabaya yang merupakan BUMD Pemkot Surabaya bisa lebih profesional dalam bekerja melayani masyarakat Surabaya.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Mujiaman sebelumnya mengatakan ada tiga program yang diluncurkan PDAM ini memberikan kado istimewa untuk warga Kota Pahlawan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 726.
"Terobosan ini dilakukan untuk mencapai target semua rumah warga teraliri air dari PDAM 100 persen. Program ini sudah berlaku," katanya.
Ia menjelaskan tiga program baru itu meliputi pertama, diskon pasang baru sambungan rumah. Awalnya, lanjut dia, biaya pasang baru ini sebesar Rp1.750.000. Dengan program baru ini, maka biayanya disesuaikan dengan besaran daya listrik rumah warga itu.
Khusus untuk rumah warga yang listriknya 450 watt, lanjut dia, maka biaya pasang barunya cukup Rp200 ribu, yang 900 watt biaya pasang barunya cukup Rp300 ribu, yang 1.300 watt biaya pasang barunya cukup Rp600 ribu, dan yang 2.200 watt biaya pasang barunya cukup Rp1 juta.
"Biaya Rp200 ribu itu sebenarnya bukan biaya pemasangan, tetapi lebih pada bukti minat untuk memasang air PDAM. Dengan membayar itu berarti mereka ingin dilayani serta bersedia membayar tagihan rekening airnya setiap bulannya. Ini ringan sekali karena biayanya hanya itu aja, tidak ada lagi. Kalau ada biaya lagi berarti itu pungutan aneh-aneh," ujarnya.
Mengenai keluhan dari warga tersebut, Mujiaman mengatakan pihaknya akan menindaklanjutinya. "Kalau ada yang mengeluhkan hal itu, tolong sampaikan langsung ke saya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019