Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Jember menyerap gabah milik kelompok tani Sidomulyo di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yakni sebesar Rp4.070 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP) di Desa Karangduren, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat sore.

Transaksi pembelian gabah petani oleh Bulog Jember tersebut disaksikan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatut Sumbogodjati dan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Andriko Noto Susanto.

"Hari ini kami melakukan pembelian gabah petani dengan harga Rp4.070 per kilogram untuk GKP dan harga itu diatas HPP sebesar Rp3.700 kilogram karena kualitas gabah milik petani bagus yakni kadar air 21 persen dan hampa kotoran 10 persen," kata Kepala Bulog Subdivre Jember Jamaludin di Desa Karangduren, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember.

Sebelum melakukan pembelian, lanjut dia, petugas Bulog mengecek kualitas gabah petani sesuai dengan standar kualitas Bulog berdasarkan ketentuan yakni kadar air 25 persen dan hampa 10 persen, kemudian hasil cek tersebut akan menentuan harga gabah yang akan dibeli Bulog.

"Kalau kualitasnya lebih rendah, maka akan dirafaksi sesuai dengan HPP yakni Rp3.700 per kilogram, namun kalau kualitasnya lebih bagus maka harga bisa di atas HPP seperti gabah milik petani di Desa Karangduren dihargai Rp4.070 per kilogram," tuturnya.

Menurutnya, target prognosa pengadaan gabah dan beras Bulog Jember selama 2019 sebesar 35.000 ton setara beras, namun pihaknya akan berusaha menyerap sebanyak mungkin gabah dan beras milik petani dengan turun langsung ke sejumlah lahan pertanian yang panen.

"Di wilayah Desa Karangduren, Kecamatan Balung diharapkan dapat menyerap gabah petani sebanyak 50 ton dan di daerah lain biasa menyerap 50 ton juga karena petugas Bulog dibagi beberapa tim untuk turun langsung menyerap gabah petani dengan harga minimal sesuai HPP," katanya.

Jamaludin mengatakan, jumlah gabah yang sudah dibeli Bulog sebanyak 16 ton gabah kering giling (GKG) dan sebanyak 10 ton gabah kering, namun jumlah tersebut belum termasuk pembelian yang dilakukan petugas Bulog di beberapa titik pada Jumat ini, sehingga diprediksi pembelian gabah bisa mencapai 50 ton dan diprediksi bertambah terus.

"Kami siap membeli gabah petani, asalkan kualitas gabah tersebut sesuai dengan ketentuan. Tidak hanya Bulog, pihak Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) juga siap membeli gabah milik petani," katanya.

Sementara Ketua Perpadi Jember Yohanes Suwarno mengatakan, pihaknya akan menyerap gabah petani sebanyak mungkin dengan harga sesuai dengan Inpres No.5 tahun 2015 yakni Rp3.700 per kilogram untuk GKP di tingkat petani, harga GKP di penggilingan sebesar Rp3.750 per kg dan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan di Rp4.600 per kg.

"Pantauan di lapangan, harga gabah di petani sempat jatuh beberapa hari kemarin, namun harga gabah hari ini mulai naik dan diharapkan harga gabah juga tinggi seiring dengan meningkatnya kualitas tanaman padi petani," katanya.

Sebelumnya, para petani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani Jember mengeluhkan harga gabah yang anjlok hingga Rp2.500 per kilogram dan mereka mendatangi wakil rakyat di Gedung DPRD Jember pada Kamis (28/3), sambil membakar sejumlah gabah sebagai simbol ketidakpedulian pemerintah kepada nasib petani.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019