Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengajak UMKM di kota ini untuk berani ikut pameran di pusat perbelanjaan, dengan harapan produk mereka bisa lebih dikenal masyarakat dengan berbagai kalangan.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan selama ini kontribusi UMKM untuk perekonomian di kota ini cukup baik. Para pelaku UMKM itu harus diperhatikan agar dapat tumbuh dengan baik dan bisa menggerakkan perekonomian di Kota Kediri dan sekitarnya.
"Besar kontribusi UMKM yang ada di Kota Kediri. Bila dilihat dari GDP dengan industri tembakau pertumbuhan ekonominya sebesar 5,14% sedangkan tanpa industri tembakau sebesar 7,02%. Jadi ini pertumbuhan yang harus kita jaga agar memiliki daya beli," katanya dalam acara Gelar Ekonomi Kreatif dan Eksotika Budaya 2019 di pusat perbelanjaan Kediri Town Square di Kediri, Selasa.
Ia juga menambahkan UMKM juga berdampak positif dengan semakin mengurangi jumlah pengangguran terbuka. Di 2014 angka pengangguran di Kota Kediri sebesar 8% dan sekarang menjadi 3,63%. Menurunnya angka pengangguran terbuka berdampak pula pada penurunan angka kemiskinan menjadi 7,68%.
"Kami dukung UMKM dengan anggaran dan hati. Tentu apabila dinas-dinas dan perbankan merapat dan punya program bagus untuk UMKM, tentunya UMKM bisa jadi sektor yang luar biasa dalam pertumbuhan ekonomi," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu.
Pihaknya juga menambahkan, pemerintah kota sangat memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang. Selain pelatihan, mereka juga diberi kesempatan ikut pameran di berbagai tempat, termasuk di pusat perbelanjaan, sehingga daya saing mereka semakin terasah.
"Daya saing mereka akan semakin bagus. Mereka tidak akan mungkin menjual produk-produk yang biasa-biasa saja dan akan mencari alternatif produk-produk andalan," ujar Mas Abu.
Mas Abu juga terus mendorong UMKM di Kota Kediri untuk ikut pameran tidak hanya di Kota Kediri, melainkan juga tingkat nasional dan internasional.
"Saya minta dinas-dinas terkait untuk menunjukkan pada provinsi bahwa Kota Kediri memiliki produk-produk UMKM yang bagus," kata dia.
Sementara itu, Mall Director Kediri Town Square Michael L.F. mengatakan acara ini merupakan salah satu bagian kegiatan yang diselenggarakan Lippo Mall Indonesia, dengan tujuan membantu perkembangan budaya dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Pembukaan Gelar Ekonomi Kreatif dan Eksotika Budaya 2019 tersebut digelar mulai 18-31 Maret 2019. Dalam kegiatan ini, selain dihadiri Wali Kota Kediri, juga hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Enny Endarjati, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto, lurah, camat, dan kalangan perbankan lainnya di kota ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan selama ini kontribusi UMKM untuk perekonomian di kota ini cukup baik. Para pelaku UMKM itu harus diperhatikan agar dapat tumbuh dengan baik dan bisa menggerakkan perekonomian di Kota Kediri dan sekitarnya.
"Besar kontribusi UMKM yang ada di Kota Kediri. Bila dilihat dari GDP dengan industri tembakau pertumbuhan ekonominya sebesar 5,14% sedangkan tanpa industri tembakau sebesar 7,02%. Jadi ini pertumbuhan yang harus kita jaga agar memiliki daya beli," katanya dalam acara Gelar Ekonomi Kreatif dan Eksotika Budaya 2019 di pusat perbelanjaan Kediri Town Square di Kediri, Selasa.
Ia juga menambahkan UMKM juga berdampak positif dengan semakin mengurangi jumlah pengangguran terbuka. Di 2014 angka pengangguran di Kota Kediri sebesar 8% dan sekarang menjadi 3,63%. Menurunnya angka pengangguran terbuka berdampak pula pada penurunan angka kemiskinan menjadi 7,68%.
"Kami dukung UMKM dengan anggaran dan hati. Tentu apabila dinas-dinas dan perbankan merapat dan punya program bagus untuk UMKM, tentunya UMKM bisa jadi sektor yang luar biasa dalam pertumbuhan ekonomi," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu.
Pihaknya juga menambahkan, pemerintah kota sangat memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang. Selain pelatihan, mereka juga diberi kesempatan ikut pameran di berbagai tempat, termasuk di pusat perbelanjaan, sehingga daya saing mereka semakin terasah.
"Daya saing mereka akan semakin bagus. Mereka tidak akan mungkin menjual produk-produk yang biasa-biasa saja dan akan mencari alternatif produk-produk andalan," ujar Mas Abu.
Mas Abu juga terus mendorong UMKM di Kota Kediri untuk ikut pameran tidak hanya di Kota Kediri, melainkan juga tingkat nasional dan internasional.
"Saya minta dinas-dinas terkait untuk menunjukkan pada provinsi bahwa Kota Kediri memiliki produk-produk UMKM yang bagus," kata dia.
Sementara itu, Mall Director Kediri Town Square Michael L.F. mengatakan acara ini merupakan salah satu bagian kegiatan yang diselenggarakan Lippo Mall Indonesia, dengan tujuan membantu perkembangan budaya dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Pembukaan Gelar Ekonomi Kreatif dan Eksotika Budaya 2019 tersebut digelar mulai 18-31 Maret 2019. Dalam kegiatan ini, selain dihadiri Wali Kota Kediri, juga hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Enny Endarjati, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto, lurah, camat, dan kalangan perbankan lainnya di kota ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019