Dinas Pendidikan Kota Surabaya menggelar Pelatihan Layanan Orientasi Siswa (LOS) dan Pelatihan Layanan Orientasi Orang Tua (LOOT) jenjang SD/MI dan SMP/MTs selama tiga hari, mulai Rabu sampai Jumat (15/3).
Sekretaris Dispendik Kota Surabaya Aston Tambunan mengatakan, kegiatan itu menyasar peserta seperti wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan dan ketua OSIS untuk jenjang SMP/MTs. Sementara jenjang SD/MI ditujukan kepada kepala sekolah dan guru kelas.
Aston mengatakan, LOS di sekolah-sekolah Kota Surabaya dimulai tahun 2014, yang sebelumnya bernama Masa Orientasi Siswa (MOS).
"LOS ini murni pelayanan, pelayanan warga sekolah kepada siswa baru. Pelatihan ini untuk menyatukan langkah," katanya.
Tujuan LOS adalah membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dengan begitu, siswa baru dapat merasa aman dan nyaman serta mudah belaja untuk meraih kompetensi yang diharapkan.
"Konsep LOS ini sudah diadopsi oleh pusat. Jadi, kami ingin yang sudah baik dipertahankan dan tidak ada lagi perploncoan di sekolah-sekolah," ujarnya.
Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Sudarminto menambahkan, sekarang ini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0, eranya serba digital dan kecerdasan buatan.
"Materi LOS di sekolah bisa disesuaikan dengan eranya. Apalagi yang dihadapi adalah anak anak yang heterogen dan anak-anak milenial," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Sekretaris Dispendik Kota Surabaya Aston Tambunan mengatakan, kegiatan itu menyasar peserta seperti wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan dan ketua OSIS untuk jenjang SMP/MTs. Sementara jenjang SD/MI ditujukan kepada kepala sekolah dan guru kelas.
Aston mengatakan, LOS di sekolah-sekolah Kota Surabaya dimulai tahun 2014, yang sebelumnya bernama Masa Orientasi Siswa (MOS).
"LOS ini murni pelayanan, pelayanan warga sekolah kepada siswa baru. Pelatihan ini untuk menyatukan langkah," katanya.
Tujuan LOS adalah membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dengan begitu, siswa baru dapat merasa aman dan nyaman serta mudah belaja untuk meraih kompetensi yang diharapkan.
"Konsep LOS ini sudah diadopsi oleh pusat. Jadi, kami ingin yang sudah baik dipertahankan dan tidak ada lagi perploncoan di sekolah-sekolah," ujarnya.
Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Sudarminto menambahkan, sekarang ini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0, eranya serba digital dan kecerdasan buatan.
"Materi LOS di sekolah bisa disesuaikan dengan eranya. Apalagi yang dihadapi adalah anak anak yang heterogen dan anak-anak milenial," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019