Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bojonegoro, Jawa Timur, memastikan jembatan Kedungjati di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, yang di bawahnya terdapat bangunan pelimpah (spillway) Waduk Pacal, aman dilalui kendaraan.
"Dari hasil pengecekan yang kami lakukan hari ini, kondisi jembatan di dekat Waduk Pacal tidak ada masalah. Bangunan yang tergerus air bukan pondasi jembatan, tapi pelindung abutment/pondasi jembatan yang berada di posisi arah Nganjuk," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bojonegoro Agung Teguh Suharto di Bojonegoro, Kamis.
Menurut dia, pelindung abutmen/pondasi jembatan di dekat Waduk Pacal yang menghubungkan jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk mengalami longsor, bersamaan dengan hujan deras dan debit air Waduk Pacal melimpah melalui saluran pelimpah beberapa hari lalu.
"Meskipun pelindung pondasi longsor, tapi jembatan aman, " ucap alumnus Teknik Sipil ITS itu.
Dengan demikian, menurut dia, jembatan yang di bawahnya terdapat saluran pelimpah Waduk Pacal itu tetap dibuka dan dimanfaatkan.
"Kendaraan tetap normal melalui jembatan di Waduk Pacal," ucapnya.
Ia mengaku tidak tahu persis debit air Waduk Pacal yang melimpas melalui saluran pelimpah, tapi secara teknis di bawah jembatan itu ada bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air apabila kapasitas Waduk Pacal secara teknis maksimal.
"Besarnya debit air Waduk Pacal yang melalui saluran pelimpah saya tidak tahu pasti, tapi ada bangunan yang dimanfaatkan untuk mengalirkan air," ucapnya.
Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan bangunan pelimpah Waduk Pacal di bawah jembatan Kedungjati di jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk itu, jebol disebabkan banjir bandang pada 2015.
Meskipun demikian, Balai Besar Wilayah Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, kemudian memperbaiki bangunan pelimpah Waduk Pacal, meskipun belum secara permanen.
Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah yang berada di Waduk Pacal, Bambang Irawan, sebelumnya, menjelaskan sesuai prosedur ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal maksimal 115 meter, karena bangunan pelimpah belum diperbaiki secara permanen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dari hasil pengecekan yang kami lakukan hari ini, kondisi jembatan di dekat Waduk Pacal tidak ada masalah. Bangunan yang tergerus air bukan pondasi jembatan, tapi pelindung abutment/pondasi jembatan yang berada di posisi arah Nganjuk," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bojonegoro Agung Teguh Suharto di Bojonegoro, Kamis.
Menurut dia, pelindung abutmen/pondasi jembatan di dekat Waduk Pacal yang menghubungkan jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk mengalami longsor, bersamaan dengan hujan deras dan debit air Waduk Pacal melimpah melalui saluran pelimpah beberapa hari lalu.
"Meskipun pelindung pondasi longsor, tapi jembatan aman, " ucap alumnus Teknik Sipil ITS itu.
Dengan demikian, menurut dia, jembatan yang di bawahnya terdapat saluran pelimpah Waduk Pacal itu tetap dibuka dan dimanfaatkan.
"Kendaraan tetap normal melalui jembatan di Waduk Pacal," ucapnya.
Ia mengaku tidak tahu persis debit air Waduk Pacal yang melimpas melalui saluran pelimpah, tapi secara teknis di bawah jembatan itu ada bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air apabila kapasitas Waduk Pacal secara teknis maksimal.
"Besarnya debit air Waduk Pacal yang melalui saluran pelimpah saya tidak tahu pasti, tapi ada bangunan yang dimanfaatkan untuk mengalirkan air," ucapnya.
Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan bangunan pelimpah Waduk Pacal di bawah jembatan Kedungjati di jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk itu, jebol disebabkan banjir bandang pada 2015.
Meskipun demikian, Balai Besar Wilayah Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, kemudian memperbaiki bangunan pelimpah Waduk Pacal, meskipun belum secara permanen.
Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah yang berada di Waduk Pacal, Bambang Irawan, sebelumnya, menjelaskan sesuai prosedur ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal maksimal 115 meter, karena bangunan pelimpah belum diperbaiki secara permanen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019