Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai sungai Bengawan Solo yang mengalir di wilayah setempat membutuhkan lima sodetan sebagai salah satu solusi mengatasi banjir.

"Dulu saya pernah mendapat konsultasi dari pakar air bahwa Bengawan Solo memang paling tidak membutuhkan lima sodetan," ujarnya di sela meninjau desa Jerukgulung, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis.

Dari lima sodetan, kata dia, saat ini yang sudah ada masih dua sudetan sehingga harus ada tiga titik sodetan tambahan lagi.

"Kalau kebutuhan lima sodetan, tapi baru membuat dua sodetan maka potensi kemungkinan meluapnya Bengawan Solo mengalir ke kali tertentu, kemudian mengalir lagi ke kali tertentu tidak bisa diselesaikan secara tuntas dan strategis," ucapnya.

Karena itulah, gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengatakan sampai hari ini masih terjadi banjir di beberapa daerah, seperti Lamongan maupun Bojonegoro yang memang aliran-aliran itu sebenarnya terdeteksi.

Khofifah mengaku sudah menyampaikan ke tim agar menyempurnakan tata ruang wilayah Jatim bahwa di kabupaten-kabupaten mana yang bisa menyiapkan lahan untuk sodetan dari Bengawan Solo.

Di sisi lain, ketua umum PP Muslimat NU itu menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Madiun, khususnya di kawasan Kecamatan Balerejo tidak secara langsung dari luapan sungai Bengawan Solo, tapi ada titik yang kemudian mengalir ke sungai Jeroan.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun mencatat delapan kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Madiun, Saradan, Pilangkenceng, Balerejo, Wungu, Sawahan, Mejayan dan Wonoasri.

Bupati Madiun Ahmad Dawami juga telah menetapkan status darurat bencana banjir di wilayah setempat mulai 6-19 Maret 2019 sebagaimana tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani bupati.(*)

Baca juga: Gubernur Khofifah Naik Perahu Karet Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Madiun
Baca juga: Banjir di Madiun meluas ke delapan kecamatan
Baca juga: Seratusan warga Ponorogo masih terjebak banjir

Video Oleh Hanif Nashrullah
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019