Jember (Antaranews Jatim) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Jember menargetkan prognosa serapan beras dari petani dan mitra kerja sebanyak 35.000 ton pada tahun 2019, menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 105.000 ton.
   
"Tahun ini kami ditargetkan menyerap sebanyak 35.000 ton setara beras dan mudah-mudahan bisa mencapai target itu hingga akhir tahun," kata Wakil Kepala Bulog Subdivre Jember Vika Thresna di Jember, Selasa.
     
Bulog Jember tidak bisa memenuhi target prognosa tahun 2018 yang ditentukan sebesar 105.000 ton, setelah realisasi serapan gabah dan beras di tingkat petani dan mitra kerja hanya tercapai sebesar 67.000 ton setara beras atau sekitar 64 persen.
     
"Sebenarnya tidak ada kendala yang signifikan dalam pencapaian target itu, namun kami menyesuaikan dengan kebutuhan penyalurannya, karena program beras sejahtera (rastra) sudah berhenti sejak September 2018 dan secara keseluruhan stok sudah surplus," tuturnya.
     
Saat ini, lanjut dia, petani masih memasuki musim tanam dan belum panen, karena sebagian yang panen lebih dulu di Kabupaten Jember biasanya Jember bagian barat dan panen raya dimulai pada Maret.
     
"Penyerapan gabah dan beras petani belum optimal pada Januari hingga Februari 2019, karena belum memasuki masa panen. Namun, hingga kini kami sudah melakukan penyerapan sekitar 2 ton setara beras," katanya.
   
Bulog Subdivre Jember pernah mendapat apresiasi dari semua pihak, karena realisasi serapan gabah dan beras pada tahun 2017 yang merupakan serapan tertinggi selama beberapa tahun terakhir di Bulog setempat.

Bahkan, serapannya merupakan tertinggi se-Indonesia mencapai 97.823 ton setara beras dari target 72.000 ton atau mencapai 134 persen dari target yang dipatok Bulog pusat.
     
Vika menjelaskan, stok beras Bulog Jember hingga kini tercatat sebanyak 38 ribu ton dan jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.

Bahkan, pihaknya juga sudah meluncurkan operasi pasar ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium sejak Januari 2019.
     
Setiap tahun, cadangan beras di sejumlah gudang Bulog Jember selalu surplus, bahkan hampir setiap tahun mendapat perintah dari Bulog pusat untuk mengirimkan cadangan beras miliknya ke daerah lain yang kekurangan stok beras dan sebagian besar berada di luar Pulau Jawa.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019