Surabaya (Antaranews Jatim) - Rapat Kerja Nasional Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) merekomendasikan peningkatan kualitas pondok pesantren yang nantinya juga ditujukan kepada Presiden terpilih.
"Salah satu rekomendasinya yakni mendorong pada presiden terpilih nantinya untuk lebih peduli dalam meningkatkan kualitas pesantren," ucap ketua umum DPP IPI KH Zaini Ahmad ditemui di sela Rakernas di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk melakukan peningkatan kualitas, antara lain menggerakkan ekonomi pesantren melalui penjajakan dengan Bank Mandiri dan Bulog.
"Bank Mandiri akan memberi kredit bagi koperasi dan unit usaha di pesantren. Lalu, Bulog rencananya mendirikan Rumah Pangan Kita (RPK) di pesantren dan menjual komoditas seperti beras, daging, gula, minyak goreng, bawah merah dan bawang putih," ucapnya.
Rakernas yang dihadiri seluruh pengurus IPI di Tanah Air itu mengambil tema besar, yakni "Berbenah di Tahun Politik Menuju Pesantren Bermartabat" yang juga membahas tiga poin utama dan hasilnya diteruskan ke seluruh pengurus daerah.
Pertama adalah meneruskan perjuangan Wali Songo dan Para Ulama yang berjuang sebelum kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kemudian IPI akan tetap menjaga sinergitas dan konsolidasi umat, dan mengupayakan kontribusi nyata untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa.
Di sisi lain, di sela Rakernas sempat terjadi perdebatan panas yang berujung pada usulan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) menggantikan ketua umum dengan alasan politik, khususnya menjelang Pemilihan Presiden 2019.
"Tapi setelah dilakukan konsolidasi, Alhamdulillah semua sudah sepakat tidak ada Munaslub. Tidak apa-apa, ini adalah dinamika," ucapnya.
Zaini menegaskan organisasinya tak berpolitik praktis, namun jika harus mendukung salah satu pasangan calon presiden maka dilarang menggunakan nama organisasi.
"Kalau atas nama individu tidak masalah. Kami hanya berpesan tidak membawa nama IPI dan jangan sampai golput," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Salah satu rekomendasinya yakni mendorong pada presiden terpilih nantinya untuk lebih peduli dalam meningkatkan kualitas pesantren," ucap ketua umum DPP IPI KH Zaini Ahmad ditemui di sela Rakernas di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk melakukan peningkatan kualitas, antara lain menggerakkan ekonomi pesantren melalui penjajakan dengan Bank Mandiri dan Bulog.
"Bank Mandiri akan memberi kredit bagi koperasi dan unit usaha di pesantren. Lalu, Bulog rencananya mendirikan Rumah Pangan Kita (RPK) di pesantren dan menjual komoditas seperti beras, daging, gula, minyak goreng, bawah merah dan bawang putih," ucapnya.
Rakernas yang dihadiri seluruh pengurus IPI di Tanah Air itu mengambil tema besar, yakni "Berbenah di Tahun Politik Menuju Pesantren Bermartabat" yang juga membahas tiga poin utama dan hasilnya diteruskan ke seluruh pengurus daerah.
Pertama adalah meneruskan perjuangan Wali Songo dan Para Ulama yang berjuang sebelum kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kemudian IPI akan tetap menjaga sinergitas dan konsolidasi umat, dan mengupayakan kontribusi nyata untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa.
Di sisi lain, di sela Rakernas sempat terjadi perdebatan panas yang berujung pada usulan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) menggantikan ketua umum dengan alasan politik, khususnya menjelang Pemilihan Presiden 2019.
"Tapi setelah dilakukan konsolidasi, Alhamdulillah semua sudah sepakat tidak ada Munaslub. Tidak apa-apa, ini adalah dinamika," ucapnya.
Zaini menegaskan organisasinya tak berpolitik praktis, namun jika harus mendukung salah satu pasangan calon presiden maka dilarang menggunakan nama organisasi.
"Kalau atas nama individu tidak masalah. Kami hanya berpesan tidak membawa nama IPI dan jangan sampai golput," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019