Probolinggo (Antaranews Jatim) - Kondisi kesehatan dua warga Desa Brumbungan Kidul, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang keracunan ikan buntal berangsur-angsur membaik karena mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo.
     
Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari mengunjungi korban keracunan yang selamat sekaligus memberikan santunan kepada Mahfud (42) dan Moh. Habibullah (13) di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jumat.
   
 "Kami sudah melihat dari dekat dan alhamdulillah kondisi pasien sudah jauh lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Bahkan efek racun sudah jauh berkurang dan mereka hanya mengeluhkan masih pusing saja," kata Tantriana usai mengunjungi korban keracunan di Probolinggo.
     
Empat orang yang merupakan satu keluarga warga Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, diduga mengalami keracunan ikan buntal yang didapat dari hasil melaut.

Bahkan dua orang di antaranya yakni pasangan suami istri Baidowi (49) dan Sunaena (46) meninggal dunia, sedangkan anaknya Moh Habibullah dan kerabatnya Mahfud kondisinya kritis sehingga dilarikan ke puskesmas di Kecamatan Maron pada Rabu (6/2) malam, namun kejadian tersebut baru dilaporkan ke aparat kepolisian pada Kamis (7/2).
     
"Kami menyayangkan kejadian itu dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo agar lebih berhati-hati dalam mengolah maupun mengonsumsi salah satu ikan perairan laut yang memang umumnya dikenal sangat berisiko, jika dikonsumsi bagi yang tidak tahu cara mengolahnya," tuturnya.
     
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto menjelaskan, karakter racun yang dimiliki ikan buntal itu cenderung menyerang fungsi syaraf dan organ vital manusia.
     
"Oleh karena itu, keluhan mereka yaitu mengalami kelumpuhan, tanda-tanda vital mereka rata-rata tensi darah meningkat, muntah, kondisi fisik melemah, dan jika menyerang jantung sifatnya cepat dan sangat fatal, seperti pada dua korban yang meninggal dunia di Puskesmas Maron," katanya.
   
Ia mengatakan, dua pasien keracunan itu dirujuk ke RSUD Waluyo Jati pada Kamis (7/2) dan langsung dilaksanakan pelacakan dengan mengambil sampel makanan, kemudian langsung dikirim ke Surabaya untuk dilakukan uji laboratorium. Diperkirakan memakan waktu sepekan untuk mengetahui hasil laboratorium tersebut.
     
"Alhamdulillah atas kesigapan petugas dan perawat rumah sakit, kedua korban keracunan masih sempat tertolong dan kondisinya sudah jauh lebih baik saat ini. Atas instruksi ibu bupati, semua biaya perawatan akan dibebankan atas nama Pemkab Probolinggo," ujarnya.
     
Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan Sugianto menjelaskan, kasus keracunan ikan buntal sebenarnya sudah sering terjadi, namun baru kali ini sampai menelan korban jiwa.

Korban sebelumnya memang sudah terbiasa mengonsumsi ikan buntal, namun kemungkinan saat itu racunnya ada yang masih tertinggal sehingga semuanya mengalami keracunan.
     
"Sebenarnya masyarakat mengetahui bahwa ikan buntal adalah ikan yang tidak lazim dimakan karena beracun, sehingga kami mengimbau masyarakat lebih berhati hati dan lebih baik dihindari saja mengonsumsi ikan tersebut, karena masih banyak jenis ikan lain yang aman untuk dikonsumsi," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019