Madiun (Antaranews Jatim) - Upaya Pemerintah Kota Madiun untuk mempercantik dan memperindah lingkungannya terus digenjot dengan gencar membangun taman tematik dalam rangka mewujudkan kawasan ruang terbuka hijau di kota setempat.
   
Data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Madiun mencatat, jumlah taman tematik yang ada di Kota Madiun saat ini telah mencapai 52 taman yang dibangun secara bertahap sejak tahun 2017 dan terus berlanjut hingga 2019.

Sejumlah taman tematik tersebut, di antaranya Taman Hero di kompleks Perumahan Bumi Mas 2, Taman Olahraga Gulun, Taman Lo Duwur di Kelurahan Nambangan Kidul, Taman Panahan di Kelurahan Manisrejo, Taman Lalu Lintas di Bantaran Kali Madiun, dan Taman Bantaran.
 
Kemudian, Taman Nusa Penida, Taman Asabri lingkungan Selo, Taman Kelun, Taman Cokrobasonto di Kelurahan Kuncen, Taman Makam Kelapa Sari, Taman Tlogo Mas, Taman Hijau Demangan, Taman Kartini, Taman Sehat di Jalan Banda, Taman Obor di Kelurahan Oro-oro Ombo, dan masih banyak lagi.

"Kami ingin melayani beberapa segmen masyarakat. Untuk itu, pembangunan taman tematik terus dilakukan untuk Kota Madiun yang semakin cantik dan nyaman bagi masyarakatnya," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto.

Menurut dia, terdapat sejumlah alasan yang menjadikan pemkot ingin memperbanyak taman tematik di Kota Madiun, di antaranya sebagai pemecah konsentrasi keramaian masyarakat yang selama ini hanya terpusat di alun-alun dan Lapangan Gulun. Selain itu, bisa menambah wawasan masyarakat.

Konsep seperti itu sudah diterapkan di Taman Hijau Demangan, Taman Obor di Kelurahan Oro-oro Ombo, dan Taman Hero di Bumi Mas 2. 

Khusus untuk Taman Hero, Soeko mengungkapkan konsep taman tematik sengaja dibuat sebagai bentuk hiburan bagi anak-anak. Di taman tersebut terdapat ornamen patung hero, seperti Iron Man, Gatotkaca, dan Iron Patrio.

Soeko mengungkapkan, pada prinsipnya jauh sebelum taman itu dibangun, instansinya telah lebih dulu menampung masukan dari warga setempat terkait konsep perbaikan RTH di sekitar tempat tinggal mereka. 

Dengan pembangunan RTH tersebut, diharapkan akan berdampak terhadap perluasan daerah terbuka hijau dan salah satu upaya menekan pemanasan global.

Mengacu ketentuan undang-undang yang ada, keberadaan RTH yang ideal di suatu kota mencapai 30 persen dari luas wilayah yang ada. 

"Kalau mengacu rancangan pembangunan jangka menengah (RPJM) daerah, Kota Madiun sudah memenuhi capaian sekitar 19 persen untuk keberadaan RTH dan ini terus ditambah," kata dia.

Disperkim terus berupaya memperluas RTH yang ada di Kota Madiun. Selain pembangunan RTH, upaya lain yang dilakukan untuk penghijauan kota adalah dengan penanaman kembali pohon-pohon di sejumlah RTH pinggir jalan yang pohonnya sudah roboh atau ditebang.

Studi Banding ke Kota Bandung

Konsep taman tematik yang gencar dilakukan oleh Pemkot Madiun tersebut diunduh dari Kota Bandung yang lebih dulu intensif dalam pembangunan taman bertema.

Bahkan untuk persiapannya, Pemkot Madiun telah melakukan studi banding ke Pemkot Bandung pada tahun 2016 guna mewujudkan RTH dengan konsep taman tematik di daerah setempat.

Pemkot Madiun menilai keberadaan taman tematik dan taman lainnya di Kota Madiun merupakan bentuk pelayanan masyarakat yang bermanfaat bagi warga, udara, dan lingkungan kota setempat. 

Dengan berada di taman, warga Kota Madiun diharapkan bisa lebih berinteraksi, berkumpul, dan bersosialisasi. Selain berdampak positif bagi lingkungan, taman tersebut juga meningkatkan indeks kebahagiaan bagi warganya.

Upaya pemeliharaan dan perawatan taman juga terus dilakukan Dinas Perkim, agar taman yang ada dapat bermanfaat dan dalam kondisi baik. Pemkot Madiun telah menganggarkan dana untuk perbaikan dan perawatan. 

Soeko juga mengimbau agar masyarakat turut berperan aktif dalam menjaga fasilitas taman atau RTH yang telah diberikan pemerintah daerah. 

"Masyarakat harus berperan menjaga fasilitas ataupun tanaman yang ada di RTH. Jangan dirusak," kata dia.(*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019