Pasuruan (Antaranews Jatim) - BUMN bidang industri, PT Boma Bisma Indra (BBI), melakukan ekspor perdana kondensor atau komponen pembangkit listrik ke Argentina pada 2019, sebagai bagian memenuhi pasar industri kelistrikan internasional.
     
Direktur Utama PT BBI Rahman Sadikin di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, mengatakan, secara keseluruhan ekspor kali ini merupakan yang ke-51 dari total 65 kondesor yang dibuat perusahaan tersebut, sisanya masuk dalam pasar dalam negeri sebanyak 14 unit.

"Pasar kami lebih dominan di luar negeri, artinya kepercayaan orang luar terhadap produk Indonesia sangat tinggi, sedangkan pasar dalam negeri masih kurang," kata Rahman, ditemui saat pelepasan ekspor. 

Oleh karena itu, kata Rahman, PT BBI akan menggenjot pasar dalam negeri untuk mencapai target penjualan sekitar Rp510 miliar sampai akhir 2019.

"Untuk penjualan tahun 2018, dari target Rp350 miliar kami mampu membukukan 95 persennya. Kami optimitis penjualan tahun 2019 akan tercapai, karena pada Januari ini sudah membukukan kontrak baru Rp15 miliar," katanya.

Rahman mengatakan, potensi pasar dalam negeri untuk komponen pembangkit listrik sangat besar, karena ada program listrik pemerintah sebesar 35.000 megawatt. 

"Jadi, kebutuhan equipment pendukung listrik seperti kondensor tetap ada. Indonesia sebenarnya tidak perlu impor, karena kami mampu membuat. Namun, pasarnya masih banyak yang kurang percaya dengan produk BBI, sehingga kontribusi dari pasar Indonesia masih sedikit," tuturnya.

Untuk pasar luar negeri, kata dia, PT BBI telah mengekspor kondensor ke lima benua, masing-masing Asia sebanyak 12 negara, Eropa (2), Amerika (7), Australia lima proyek, dan satu negara di Afrika. 

Terkait ekspor ke Argentina, Rahman mengatakan telah mendapatkan kontrak dari perusahaan asing General Electric (Swiss) GmbH, dan PT BBI berkontribusi satu unit kondensor dan satu unit Admospheric Drain Vessel (ADV) untuk digunakan di pembangkit listrik El Bracho Argentina. 

"Proses pengerjaannya mulai dari engineering, material, dan fabrikasi memakan waktu 10 bulan untuk kondensor dan enam bulan untuk ADV," katanya.

Ke depan, kata Rahman, PT BBI sedang menjajaki kontrak dengan Italia untuk produk kondensor dan diharapkan bisa segera terealisasi.

General Manager Divisi Mesin dan Peralatan Industri PT BBI Bambang Riboet Nusantara menambahkan, proses kontrak yang dilakukan perusahaan selalu tepat waktu dan tahun lalu juga telah menyelesaikan kondensor untuk Jawa-2 Project dengan kapasitas 1x800 MW, dan untuk Muara Karang Project berkapasitas 1x500 MW pesanan dari Mitsubishi Hitachi Power System Jepang. 

"Untuk TKDN (tingkat komponen dalam negeri) produk yang kami buat saat ini masih sebesar 45 persen dan kami selalu berupaya memperluas pasar dengan masuk ke segmen mesin diesel di Indonesia," katanya.(*)

Video Oleh Abdul Malik Ibrahim
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019