Lumajang (Antaranews Jatim) - Jalur alternatif Lumajang-Malang melalui Ranupani tutup total pada Rabu, akibat sejumlah pohon berukuran besar tumbang di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang melintang di jalan, sehingga jalur Senduro-Ranupani tidak bisa dilewati, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Beberapa hari terakhir intensitas curah hujan di wilayah Kecamatan Senduro, khususnya Desa Ranupani, hampir setiap hari terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan tiga hari ini juga diterjang angin kencang hingga menyebabkan sebanyak 10 pohon tumbang," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo.
Menurut ia, angin kencang menyebabkan pohon dengan diameter bervariasi mulai 30 centimeter (cm) hingga 130 cm tumbang di 10 titik yang melintang di jalan dan menutup jalur Senduro-Ranupani, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. Pengguna jalan yang terjebak di jalur tersebut melaporkan kepada pihak terkait.
"Jenis pohon yang tumbang tersebut, yakni pohon Selak Manting berdiameter 130 cm, pohon Putih Dada berdiameter 70 cm, pohon Nyampo berdiameter 90 cm, pohon Meniran berdiameter 65 cm, pohon Nyampo diameter 100 cm, pohon Tutup berdiameter 50 cm, pohon Pasang berdiameter 8- dan 100 cm, serta pohon Akasia berdiameter 30 cm," katanya.
Ia menjelaskan, personel TNI, Polri, TNBTS, TRC PB BPBD, dan masyarakat Desa Ranupani tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan pembersihan pohon yang tumbang secara bergotong royong dengan menggunakan enam unit gergaji mesin dan parang, dibantu para pengguna jalan.
"Petugas membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan evakuasi pohon berukuran besar tersebut dengan melakukan pemotongan batang pohon, supaya mudah disingkirkan dan akses jalan bisa dilalui," ujarnya.
Wawan mengatakan, pembersihan dan pemotongan pohon tumbang di jalur Senduro-Ranupani sudah selesai dilakukan, sehingga akses jalan dapat dilalui kembali, namun BPBD Lumajang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya saat melintasi ruas jalan yang rawan pohon tumbang dan longsor.
Selain pohon tumbang, sejumlah bangunan rusak di kawasan Desa Wisata B-29 Lumajang diterjang angin kencang, namun dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memberikan peringatan dini kepada sejumlah warga di beberapa daerah di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Lumajang untuk mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang pada 22-24 Januari 2019.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Beberapa hari terakhir intensitas curah hujan di wilayah Kecamatan Senduro, khususnya Desa Ranupani, hampir setiap hari terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan tiga hari ini juga diterjang angin kencang hingga menyebabkan sebanyak 10 pohon tumbang," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo.
Menurut ia, angin kencang menyebabkan pohon dengan diameter bervariasi mulai 30 centimeter (cm) hingga 130 cm tumbang di 10 titik yang melintang di jalan dan menutup jalur Senduro-Ranupani, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. Pengguna jalan yang terjebak di jalur tersebut melaporkan kepada pihak terkait.
"Jenis pohon yang tumbang tersebut, yakni pohon Selak Manting berdiameter 130 cm, pohon Putih Dada berdiameter 70 cm, pohon Nyampo berdiameter 90 cm, pohon Meniran berdiameter 65 cm, pohon Nyampo diameter 100 cm, pohon Tutup berdiameter 50 cm, pohon Pasang berdiameter 8- dan 100 cm, serta pohon Akasia berdiameter 30 cm," katanya.
Ia menjelaskan, personel TNI, Polri, TNBTS, TRC PB BPBD, dan masyarakat Desa Ranupani tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan pembersihan pohon yang tumbang secara bergotong royong dengan menggunakan enam unit gergaji mesin dan parang, dibantu para pengguna jalan.
"Petugas membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan evakuasi pohon berukuran besar tersebut dengan melakukan pemotongan batang pohon, supaya mudah disingkirkan dan akses jalan bisa dilalui," ujarnya.
Wawan mengatakan, pembersihan dan pemotongan pohon tumbang di jalur Senduro-Ranupani sudah selesai dilakukan, sehingga akses jalan dapat dilalui kembali, namun BPBD Lumajang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya saat melintasi ruas jalan yang rawan pohon tumbang dan longsor.
Selain pohon tumbang, sejumlah bangunan rusak di kawasan Desa Wisata B-29 Lumajang diterjang angin kencang, namun dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memberikan peringatan dini kepada sejumlah warga di beberapa daerah di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Lumajang untuk mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang pada 22-24 Januari 2019.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019