Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan uji coba operasional Jembatan Brawijaya yang melintas di atas Sungai Brantas untuk umum guna mengatasi kemacetan saat libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Nanti uji coba sampai 1-2 bulan baru dapat dievaluasi. Dari pantauan dinas perhubungan di CCTV, dari beberapa jembatan baik di semampir dan alun-alun volumenya (kendaraan) berkurang," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, pemerintah kota memang memutuskan untuk membuka jalur jembatan brawijaya tersebut, salah satunya untuk mengurai kemacetan tersebut. Pengguna jalan baik kendaraan roda empat dan roda bisa bisa lewat di jalur tersebut, namun untuk kendaraan berat tidak diperbolehkan.

Dinas Perhubungan Kota Kediri juga sudah memasang rambu-rambu lalu lintas. Pengendara diperbolehkan dari arah timur ke barat lewat jembatan baru itu, sedangkan untuk jembatan lama yang jarakanya hanya sekitar 500 meter dari jembatan baru hanya boleh dimanfaatkan untuk kendaraan roda dua dari arah timur ke berat.

"Dinas perhubungan tentunya sudah membuat perhitungan. Jika bermasalah nanti diperbaiki," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Ferry Djatmiko mengatakan pihaknya juga berencana akan memasang kamera pengintai di Jembatan Brawijaya. Dengan itu, bisa diketahui tingkat keramaian dan mengatasinya.

"Ke depan akan dipasang CCTV. Namun, untuk pengamanan warga yang ingin swafoto tentunya ada petugas. Kami sadar, karena jembatan baru banyak yang ingin swafoto, apalagi tahun baru kami prediksi (warga) akan berkumpul di sini (area jembatan brawijaya)," kata dia.

Pemkot Kediri memutuskan meneruskan pembangunan jembatan brawijaya, yakni jembatan melintas di sungai brantas menghubungkan daerah barat dan timur daerah di Kota Kediri. Pemkot telah melakukan tanda tangan kontrak dengan pemenang tender sejak 5 Juli 2018 untuk melanjutkan pembangunan jembatan itu.

Jembatan itu dibangun di era Wali Kota Samsul Ashar, namun karena ada masalah hukum proses pembangunan sempat tersendat. Sejak 2015, pemkot telah mengalokasikan anggaran untuk penyelesaian pembangunan jembatan, namung selalu urung terserap.

Sejumlah cara dilakukan agar pemerintah kota diizinkan untuk menyelesaikan pembangunan jembatan baru. Setelah izin didapat, pemkot melakukan uji beban jembatan. Proses uji beban dilakukan pada Mei 2018 oleh tim dari ITS Surabaya, untuk menguji kekuatan jembatan dan mengukur getaran. Terlebih lagi, jembatan itu sudah lama tidak dilanjutkan pengerjaannya.

Beberapa yang dilanjutkan pembangunannya antara lain pembangunan plat lantai, pengaspalan jalan, penggantian elastomer atau bantalan jembatan serta beragam aksesoris arsitekturnya seperti lampu gapura. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018