Surabaya (Antaranews Jatim) - Jalan Raya Gubeng Kota Surabaya, Jatim, yang ambles pada Selasa (18/12) malam kini sedikit demi sedikit mulai tersambung setelah truk-truk pengangkut pasir dikerakan untuk pengurukan.
     
"Alhamdulillah, Jalan Raya Gubeng sudah tersambung," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Irwan Widyanto kepada Antara di Surabaya, Minggu.  
     
Menurut dia, truk-truk yang difasilitasi Pemerintah Kota Surabaya telah bekerja dengan optimal mengangkut pasir yang diambil dari Mojosari, Mojokerto selama 24 jam.
     
Dukungan dari Kepolisian Daerah (Polda) Jatim dengan memberikan izin kelur masuknya truk pengangkut pasir juga membantu mempercepat proses pengurukan yang sudah dilakukan sejak Rabu (19/12).
     
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan proses pemulihan Jalan Raya Gubeng beberapa hari terakhir sempat terkendala cuaca berupa hujan yang menggusur Kota Surabaya dan sekitarnya.
     
Hal ini, lanjut dia, tentunya sedikit menghampat truk-truk yang bertugas  mengangkut pasir dan batu (sirtu) dari Mojosari, Kabupaten Mojokerto ke Kota Surabaya.  
     
"Jadi di Mojosari, tempat lokasi pengambilan sirtu juga hujan. Jadi pihak yang di sana sempat tidak berani ambil ambil sirtu," katanya.
     
Selain itu, lanjut dia, musim liburan membuat akses jalan dari Surabaya menuju Mojosari juga macet.  Meskipun demikian, Fikser menjamin pengerjaan proses pemulihan jalan terus dilakukan. Ia optimistis target tujuh hari bisa terpenuhi.
     
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pengurukan Jalan Raya Gubeng membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat hari. Ia menargetkan dalam tiap hari mendatangkan 400 dump truk pengangkut sirtu.
     
Menurut dia, dari hasil perhitungan untuk pengurukan keseluruhan jalan yang ambles, dibutuhkan sebanyak 1.800 dump truk atau setara dengan 36 ribu meter kubik sirtu. 
     
"Jadi kalau sehari 400 truk, maka kita butuh tiga-empat hari. Setelah itu overlay, mungkin cuman dua hari," kata Risma.
     
Untuk memperlancar proses distribusi pengiriman sirtu, ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Polda  Jawa Timur. Sebab menurutnya, kendaraan dump truk dilarang melintas kawasan kota pada saat jam kerja. (*)


 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018