Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Puluhan rumah di dua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terdampak banjir yang disertai lumpur akibat luapan Sungai Badeng di Desa Alasmalang pada Minggu (25/11) sore.
"Ada dua kecamatan yang terdampak luapan Sungai Badeng di Desa Alasmalamg yakni Kecamatan Singojuruh dan Rogojampi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram di Banyuwangi, Senin.
Menurutnya ada dua dusun di Desa Alasmalang yang terdampak banjir yakni Dusun Wonorekso sebanyak lima rumah dan Dusun Karangasem sebanyak 25 rumah dengan ketinggian air 20 cm hingga 1 meter.
"Banjir tersebut tidak membawa material lumpur yang signifikan seperti beberapa waktu lalu yang cukup parah, namun persentase lumpur yang terbawa hanya 30 persen dan banjir tidak sampai menggenang lama di rumah warga," katanya.
Selain di Singojuruh, banjir yang disertai lumpur juga menerjang Desa Bubuk dan Gladak di Kecamatan Rogojampi dengan jumlah rumah yang terdampak sebanyak 19 rumah baik kategori ringan, sedang, dan berat.
"Ada dua rumah yang roboh di Desa Gladak karena lokasi rumah tersebut di sempadan sungai yang seharusnya tidak boleh untuk permukiman warga karena menyalahi aturan," katanya.
Ia menjelaskan hujan deras mengguyur hampir merata di seluruh kecamatan di Banyuwamgi dalam beberapa jam juga menyebabkan longsor dan pohon tumbang yang menimpa penerangan jalan umum (PJU), serta pipa hipam yang rusak di Kecamatan Licin.
"Kami juga mendapat laporan jalan di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran juga tergenang banjir, namun tidak sampai masuk ke rumah warga dan hanya menggenangi jalan menuju ke Pulau Merah," ujarnya.
Eka Muharram mengimbau masyarakat Banyuwangi tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana banjir dan longsor karena musim hujan diprediksi masih berlangsung hingga Januari 2019.
Pantauan di lapangan, puluhan warga yang terdampak banjir yang disertai lumpur mulai membersihkan perabotan rumah yang terendam banjir.
Anggota Polri dan TNI bersama relawan juga membantu warga untuk membersihkan sejumlah fasilitas umum yang terdampak banjir disertai lumpur.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ada dua kecamatan yang terdampak luapan Sungai Badeng di Desa Alasmalamg yakni Kecamatan Singojuruh dan Rogojampi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram di Banyuwangi, Senin.
Menurutnya ada dua dusun di Desa Alasmalang yang terdampak banjir yakni Dusun Wonorekso sebanyak lima rumah dan Dusun Karangasem sebanyak 25 rumah dengan ketinggian air 20 cm hingga 1 meter.
"Banjir tersebut tidak membawa material lumpur yang signifikan seperti beberapa waktu lalu yang cukup parah, namun persentase lumpur yang terbawa hanya 30 persen dan banjir tidak sampai menggenang lama di rumah warga," katanya.
Selain di Singojuruh, banjir yang disertai lumpur juga menerjang Desa Bubuk dan Gladak di Kecamatan Rogojampi dengan jumlah rumah yang terdampak sebanyak 19 rumah baik kategori ringan, sedang, dan berat.
"Ada dua rumah yang roboh di Desa Gladak karena lokasi rumah tersebut di sempadan sungai yang seharusnya tidak boleh untuk permukiman warga karena menyalahi aturan," katanya.
Ia menjelaskan hujan deras mengguyur hampir merata di seluruh kecamatan di Banyuwamgi dalam beberapa jam juga menyebabkan longsor dan pohon tumbang yang menimpa penerangan jalan umum (PJU), serta pipa hipam yang rusak di Kecamatan Licin.
"Kami juga mendapat laporan jalan di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran juga tergenang banjir, namun tidak sampai masuk ke rumah warga dan hanya menggenangi jalan menuju ke Pulau Merah," ujarnya.
Eka Muharram mengimbau masyarakat Banyuwangi tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana banjir dan longsor karena musim hujan diprediksi masih berlangsung hingga Januari 2019.
Pantauan di lapangan, puluhan warga yang terdampak banjir yang disertai lumpur mulai membersihkan perabotan rumah yang terendam banjir.
Anggota Polri dan TNI bersama relawan juga membantu warga untuk membersihkan sejumlah fasilitas umum yang terdampak banjir disertai lumpur.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018