Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pembeli mebel di perajin Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, baik dari dalam negeri maupun luar negeri kurang berminat memesan mebel ukir-ukiran, namun lebih berminat memesan mebel polos minimalis.
Direktur UD Sadam Art di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, M Guntur di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan, pembeli mebel antara lain pintu dan meja kursi lebih senang memilih mebel dengan pola polos minimalis tanpa ukir-ukiran.
Pertimbangan pembeli, kata dia, mebel yang tanpa ukir-ukiran akan kelihatan bagus karena serat kayu jati akan kelihatan menonjol.
"Kalau kayu jati bagus, maka serat kayu jati akan kelihatan, tapi kalau diukir akan hilang," ucapnya yang dibenarkan seorang pengukir mebel Gunawan, karyawan UD Sadam Art.
Padahal, menurut dia, harga mebel dengan ukir-ukiran hanya terpaut berkisar Rp1 juta-Rp2 juta dibandingkan dengan mebel biasa polos minimalis.
Ia memberikan gambaran kalau ada mebel meja kursi tamu tanpa ukir-ukiran harganya Rp15 juta, maka kalau dengan ukir bisa motif Eropa dengan gaya Yunani atau Jawa, dengan dominasi bunga harganya ditambah Rp1 juta/unit.
"Kalau perbandingannya pembeli mebel seperti meja, kursi dan pintu yang memanfaatkan ukir-ukiran hanya sekitar 40 persen, sedangkan pembeli mebel polos mencapai 60 persennya," tuturnya.
Ia menyebutkan, pemesan mebel kayu di tempatnya tidak hanya dalam negeri, tapi juga luar negeri, antara lain Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Kanada, dan negara luar negeri lainnya.
"Saat ini saya memperoleh pesanan mebel dari Kanada, mulai meja, kursi hingga lemari senilai Rp45 juta, juga tanpa ukir-ukiran," tambahnya.
Menurut Guntur, para perajin di sentra mebel di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang jumlahnya puluhan juga banyak menjual mebel ukir, tapi mengambil mebel setengah jadi dari Jepara, Jawa Tengah. Di perajin mebel asal Jepara itu, kemudian dipelitur sebelum akhirnya dijual.
"Di tempat kami ada tujuh pekerja yang bisa mengukir. Kalau di perajin lainnya sebenarnya juga sudah banyak yang bisa mengukir," ucap Gunawan.
Ia menambahkan, para perajin tidak kesulitan untuk memperoleh kayu jati kualitas bagus di Bojonegoro, juga di Perhutani Tuban dan Blora, Jawa Tengah.
"Kayu jati kualitas bagus masih bisa diperoleh," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Direktur UD Sadam Art di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, M Guntur di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan, pembeli mebel antara lain pintu dan meja kursi lebih senang memilih mebel dengan pola polos minimalis tanpa ukir-ukiran.
Pertimbangan pembeli, kata dia, mebel yang tanpa ukir-ukiran akan kelihatan bagus karena serat kayu jati akan kelihatan menonjol.
"Kalau kayu jati bagus, maka serat kayu jati akan kelihatan, tapi kalau diukir akan hilang," ucapnya yang dibenarkan seorang pengukir mebel Gunawan, karyawan UD Sadam Art.
Padahal, menurut dia, harga mebel dengan ukir-ukiran hanya terpaut berkisar Rp1 juta-Rp2 juta dibandingkan dengan mebel biasa polos minimalis.
Ia memberikan gambaran kalau ada mebel meja kursi tamu tanpa ukir-ukiran harganya Rp15 juta, maka kalau dengan ukir bisa motif Eropa dengan gaya Yunani atau Jawa, dengan dominasi bunga harganya ditambah Rp1 juta/unit.
"Kalau perbandingannya pembeli mebel seperti meja, kursi dan pintu yang memanfaatkan ukir-ukiran hanya sekitar 40 persen, sedangkan pembeli mebel polos mencapai 60 persennya," tuturnya.
Ia menyebutkan, pemesan mebel kayu di tempatnya tidak hanya dalam negeri, tapi juga luar negeri, antara lain Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Kanada, dan negara luar negeri lainnya.
"Saat ini saya memperoleh pesanan mebel dari Kanada, mulai meja, kursi hingga lemari senilai Rp45 juta, juga tanpa ukir-ukiran," tambahnya.
Menurut Guntur, para perajin di sentra mebel di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang jumlahnya puluhan juga banyak menjual mebel ukir, tapi mengambil mebel setengah jadi dari Jepara, Jawa Tengah. Di perajin mebel asal Jepara itu, kemudian dipelitur sebelum akhirnya dijual.
"Di tempat kami ada tujuh pekerja yang bisa mengukir. Kalau di perajin lainnya sebenarnya juga sudah banyak yang bisa mengukir," ucap Gunawan.
Ia menambahkan, para perajin tidak kesulitan untuk memperoleh kayu jati kualitas bagus di Bojonegoro, juga di Perhutani Tuban dan Blora, Jawa Tengah.
"Kayu jati kualitas bagus masih bisa diperoleh," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018