Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jawa Timur, mempersiapkan tari Thengul massal yang melibatkan 50 penari dalam acara Festival Geopark di objek wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, pada 24 November.
"Para penari Thengul massal sudah menjalani latihan bersama beberapa kali," kata Koreografer Disbudpar Bojonegoro Deny Ike Kirmayanti. di Bojonegoro, Rabu.
Menurut dia, para penari yang dipersiapkan untuk tari Thengul massal dipilih dari SMAN Dander, SMAN Ngasem, SMAN 4 dan berbagai lembaga pendidikan lainnnya.
"Sebelum ini para penari juga sudah berlatih di sekolahannya masing-masing, sedangkan latihan yang kami gelar berasma untuk penyesuaian," kata dia.
Sesuai rencana, kata dia, para penari masih harus menjalani latihan bersama di lokasi acara di Kayangan Api, sebelum pergelaran.
"Dalam tari Thengul massal dibagi menjadi lima lokasi. Satu titik penari di atas panggung, titik lainnya, antara lain, di sekitar api Kayangan Api dengan durasi waktu sekitar tujuh menit," kata dia menjelaskan.
Yang jelas, menurut dia, kesenian tari Thengul mulai memasyarakat di lembaga pendidikan, bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah menetapkan tari Thengul di daerahnya sebagai warisan budaya tak benda pada 10 Oktober 2018.
"Tari Thengul hanya satu-satunya di Bojonegoro. Kalau di Jawa Barat, namanya wayang golek," ucap Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Taufik Amrullah.
Pemkab, kata dia, berencana memasukkan kesenian tari Thengul dalam kurikulum lokal. Hanya saja, pelaksanaannya masih menunggu pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelestarian Kesenian Tradisional Bojonegoro menjadi perda.
"Proses raperda tentang pelestarian kesenian tradisional sudah memasuki tahap penyusunan, karena sudah digelar "focus group discussion" (FGD) dua kali," ucapnya menambahkan.
Di dalam Festival Geopark Bojonegoro akan diawali dengan kegiatan penanaman pohon di lokasi objek wisata Teksas Wonocolo, di Kecamatan Kedewan, yang masuk Geopark Nasional hamparan minyak bumi, pada 22 November.
Selain itu, pada 24 November di objek wisata Kayangan Api yang juga masuk Geopark Nasional hamparan minyak bumi, selain ada tari Thengul massal juga akan ada peluncuran batik motif Naga, Orkes Sinten Remen Djadug Febrianto, musik Etnik Bojonegoro dan Regina Idol.
Pada 25 November masih di lokasi yang sama akan diisi dengan hiburan Sruti Respati feat Bassist Indro, Anji dan "closing event special perform" Anji "feat" Sruti. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Para penari Thengul massal sudah menjalani latihan bersama beberapa kali," kata Koreografer Disbudpar Bojonegoro Deny Ike Kirmayanti. di Bojonegoro, Rabu.
Menurut dia, para penari yang dipersiapkan untuk tari Thengul massal dipilih dari SMAN Dander, SMAN Ngasem, SMAN 4 dan berbagai lembaga pendidikan lainnnya.
"Sebelum ini para penari juga sudah berlatih di sekolahannya masing-masing, sedangkan latihan yang kami gelar berasma untuk penyesuaian," kata dia.
Sesuai rencana, kata dia, para penari masih harus menjalani latihan bersama di lokasi acara di Kayangan Api, sebelum pergelaran.
"Dalam tari Thengul massal dibagi menjadi lima lokasi. Satu titik penari di atas panggung, titik lainnya, antara lain, di sekitar api Kayangan Api dengan durasi waktu sekitar tujuh menit," kata dia menjelaskan.
Yang jelas, menurut dia, kesenian tari Thengul mulai memasyarakat di lembaga pendidikan, bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah menetapkan tari Thengul di daerahnya sebagai warisan budaya tak benda pada 10 Oktober 2018.
"Tari Thengul hanya satu-satunya di Bojonegoro. Kalau di Jawa Barat, namanya wayang golek," ucap Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Taufik Amrullah.
Pemkab, kata dia, berencana memasukkan kesenian tari Thengul dalam kurikulum lokal. Hanya saja, pelaksanaannya masih menunggu pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelestarian Kesenian Tradisional Bojonegoro menjadi perda.
"Proses raperda tentang pelestarian kesenian tradisional sudah memasuki tahap penyusunan, karena sudah digelar "focus group discussion" (FGD) dua kali," ucapnya menambahkan.
Di dalam Festival Geopark Bojonegoro akan diawali dengan kegiatan penanaman pohon di lokasi objek wisata Teksas Wonocolo, di Kecamatan Kedewan, yang masuk Geopark Nasional hamparan minyak bumi, pada 22 November.
Selain itu, pada 24 November di objek wisata Kayangan Api yang juga masuk Geopark Nasional hamparan minyak bumi, selain ada tari Thengul massal juga akan ada peluncuran batik motif Naga, Orkes Sinten Remen Djadug Febrianto, musik Etnik Bojonegoro dan Regina Idol.
Pada 25 November masih di lokasi yang sama akan diisi dengan hiburan Sruti Respati feat Bassist Indro, Anji dan "closing event special perform" Anji "feat" Sruti. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018