Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Harga beras panenan tanaman padi baru di Bojonegoro, Jawa Timur, untuk kualitas premium stabil Rp9.000/kilogram, tidak terpengaruh ada panen tanaman padi di sepanjang daerah aliran (DAS) Bengawan Solo, dalam sepekan terakhir.
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Kharis, di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan di sejumlah daerah di sepanjang DAS Bengawan Solo, antara lain, di Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro juga di Tuban, ada panen tanaman padi.
Namun, lanjut dia, panen tanaman padi di sepanjang DAS Bengawan Solo di Bojonegoro dan Tuban, tidak terlalu luas.
"Ya saya hanya bisa melakukan pembelian beras panenan baru tidak banyak rata-rata berkisar 2-4 ton per harinya. Padahal kalau biasanya saya bisa melakukan pembelian beras rata-rata 8 ton per harinya," ucapnya menjelaskan.
Sesuai perhitungannya, kata dia, panen tanaman padi secara merata pada musim hujan masih akan berlangsung sekitar empat bulan lagi.
Ia menyebutkan harga beras panenan tanaman padi baru Rp9.000/kilogram merupakan harga pembelian dari pedagang, yang kemudian dijual ke konsumen berkisar Rp9.200-Rp9.300/kilogram.
Mengenai harga beras kualitas medium seperti beras "buwohan, menurut dia, juga pedagang beras lainnya Ny. Anita Rachmawati, tetap stabil dengan harga penjualan kepada konsumen Rp8.600/kilogram.
"Harga beras paket berbagai merek juga stabil," ucap Kharis dibenarkan Ny. Anita Rachmawati.
Data di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota menyebutkan harga beras paket merek Lele Rp8.600 dan Rp8.800/kilogram. Sedangkan beras kemasan produksi Tuban untuk Terate Rp11.300/kilogram, Bamboo Rp10.000/kilogram, beras Jawa Rp23.000.kilogram, beras merah Rp12.000/kilogram, dan Rajekwesi Rp9.200/kilogram.
"Harga beras paket dari Mojokerto merek Lumbung Padi dan Fotune saya menjual Rp10.700/kilogram," ucap Ny. Anita menambahkan.
Mengenai harga berbagai macam jenis beras stabil dibenarkan Petugas Pelaksana Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro Agus Hariyana, yang dimintai konfirmasi terpisah.
"Harga beras stabil, tapi dinas perdagangan menggelar pasar murah dengan menjual beras, telur dan gula," ucapnya.
Sesuai rencana pasar murah digelar di 14 kecamatan, mulai di Kecamatan Kapas, pada 15 Oktober kemudian dilanjutkan di Kecamatan Balen, pada 12 November.
Selain itu, pasar murah pada hari besar Keagamaan, Natal 2018 dan tahun baru 2019, juga digelar di Kecamatan Sukosewu, Kota, Trucuk, Malo, kecamatan lainnya, terakhir di Kecamatan Kasiman, pada 5 Desember.
Dalam pasar murah itu, harga beras Rp8.000/kilogram di dalam kemasan 5 kilogram, gula pasir Rp9.500/kilogram dan minyak curah Rp9.500/liter.
"Masing-masing komoditas memperoleh subsidi Rp2.000/kilogram/liter," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Kharis, di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan di sejumlah daerah di sepanjang DAS Bengawan Solo, antara lain, di Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro juga di Tuban, ada panen tanaman padi.
Namun, lanjut dia, panen tanaman padi di sepanjang DAS Bengawan Solo di Bojonegoro dan Tuban, tidak terlalu luas.
"Ya saya hanya bisa melakukan pembelian beras panenan baru tidak banyak rata-rata berkisar 2-4 ton per harinya. Padahal kalau biasanya saya bisa melakukan pembelian beras rata-rata 8 ton per harinya," ucapnya menjelaskan.
Sesuai perhitungannya, kata dia, panen tanaman padi secara merata pada musim hujan masih akan berlangsung sekitar empat bulan lagi.
Ia menyebutkan harga beras panenan tanaman padi baru Rp9.000/kilogram merupakan harga pembelian dari pedagang, yang kemudian dijual ke konsumen berkisar Rp9.200-Rp9.300/kilogram.
Mengenai harga beras kualitas medium seperti beras "buwohan, menurut dia, juga pedagang beras lainnya Ny. Anita Rachmawati, tetap stabil dengan harga penjualan kepada konsumen Rp8.600/kilogram.
"Harga beras paket berbagai merek juga stabil," ucap Kharis dibenarkan Ny. Anita Rachmawati.
Data di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota menyebutkan harga beras paket merek Lele Rp8.600 dan Rp8.800/kilogram. Sedangkan beras kemasan produksi Tuban untuk Terate Rp11.300/kilogram, Bamboo Rp10.000/kilogram, beras Jawa Rp23.000.kilogram, beras merah Rp12.000/kilogram, dan Rajekwesi Rp9.200/kilogram.
"Harga beras paket dari Mojokerto merek Lumbung Padi dan Fotune saya menjual Rp10.700/kilogram," ucap Ny. Anita menambahkan.
Mengenai harga berbagai macam jenis beras stabil dibenarkan Petugas Pelaksana Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro Agus Hariyana, yang dimintai konfirmasi terpisah.
"Harga beras stabil, tapi dinas perdagangan menggelar pasar murah dengan menjual beras, telur dan gula," ucapnya.
Sesuai rencana pasar murah digelar di 14 kecamatan, mulai di Kecamatan Kapas, pada 15 Oktober kemudian dilanjutkan di Kecamatan Balen, pada 12 November.
Selain itu, pasar murah pada hari besar Keagamaan, Natal 2018 dan tahun baru 2019, juga digelar di Kecamatan Sukosewu, Kota, Trucuk, Malo, kecamatan lainnya, terakhir di Kecamatan Kasiman, pada 5 Desember.
Dalam pasar murah itu, harga beras Rp8.000/kilogram di dalam kemasan 5 kilogram, gula pasir Rp9.500/kilogram dan minyak curah Rp9.500/liter.
"Masing-masing komoditas memperoleh subsidi Rp2.000/kilogram/liter," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018