Surabaya (Antaranews Jatim) - Sejumlah delegasi Start Up Nation Summit mengikuti agenda tur kota yang diadakan Pemkot Surabaya dengan mengunjungi objek wisata religi makam Sunan Ampel dan Pura Agung Jagad Karana, Kota Surabaya, Jatim, Kamis.
     
"Bangunan ini sangat bagus dan terlihat elegan," kata salah satu delegasi SNS asal Brazil, Rafaela Nicolazzi, saat mengomentari makam Sunan Ampel. 
     
Menurut dia, bangunan masjid dan makam Sunan Ampel cukup klasik dan unik, karena memiliki nilai arsitektur akulturasi Arab dan China. Dipilihnya makam Sunan Ampel, karena dinilai sebagai perintis penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
     
Bahkan, Rafaela Nicolazzi menilai orang-orang di seitar kawasan Ampel cukup ramah. "Mereka sangat ramah kepada kami. Saya menyukai itu," katanya.
     
Ia juga mengaku tidak asing berada di kawasan religi muslim seperti ini, karena sudah pernah mengunjungi Dubai, Qatar, yang serupa dengan kawasan Ampel. "Bahkan, saya sudah menyiapkan hijab sendiri dari hotel," ujar Rafaela.
     
Bahkan, saat memasuki area makam sunan Ampel, Rafaela terlihat takjub melihat aktivitas keagamaan di dalam makam. Ia merasa khusyuk saat melihat orang-orang berdoa sembari memegang Al Quran. 
     
Hal serupa juga disampaikan delegasi asal Australia, George Makris, yang terkesan dengan kunjungan pertamanya di Surabaya. "Baru pertama kali saya datang dan masuk ke kawasan masjid ini," ujarnya.
     
Pengalaman George mengenakan sarung semakin membuat dirinya terkesan akan kunjungan di kawasan religi di Surabaya. Momen ini akan menjadi cerita bagi teman dan saudara-saudaranya. 
     
"Saya terlihat berbeda menggunakan ini. Tidak masalah. Saya sangat menghargai keragaman ini," kata pria yang mengaku penasaran dengan masakan Surabaya bernama Rujak Cingur.
     
Setelah melihat makam Sunan Ampel, delegasi disuguhkan berbagai pernak-pernik muslim yang ada di sepanjang lorong mulai dari gamis, mukenah, peci, parfum, kalung, gelang, tasbih, hingga kosmetik Arab. Tampak para delegasi tidak canggung menyapa satu per satu pedagang yang berjualan di tempat itu.   
     
Puas mengitari wisata religi Ampel, delegasi melanjutkan perjalanan ke Pura Agung Jagad Karana yang terletak di Jalan Ikan Lumba-Lumba, Perak.
     
Sebelum masuk ke area pura, delegasi diminta menggunakan kain berwarna kuning yang diikatkan di pinggang. Memasuki kawasan pura, delegasi diperlihatkan berbagai macam patung, prasasti dan pohon yang diikat dengan kain berwarna putih hitam. 
     
Menurut George Makris, pura yang ada di Surabaya sama persis dengan yang ada di Bali. "Saya sering ke Bali dan saya kira pura di Surabaya berbeda dengan yang di Bali, tapi ternyata mirip. Ada gamelannya juga," katanya.
     
Tidak ingin kehilangan momen, beberapa delegasi tampak asyik mengabadikan foto di beberapa spot yang dirasa unik. Kemudian mereka foto bersama pengurus pura Agung Jagad Karana. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018