Trenggalek (Antaranews Jatim) - Dua narapidana di Rumah Tahanan Klas IIB Trenggalek, Jawa Timur, diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu setelah dilakukan tes urine secara acak terhadap puluhan sipir dan warga binaan setempat, Rabu

"Hasil rapid tes menunjukkan urine kedua warga binaan tersebut mengandung amphetamin, salah satu zat yang terkandung dalam sabu-sabu," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Trenggalek Kompol Susetya Budi Utama.

Dua napi yang teridentifikasi memiliki sampel urine mengandung amphetamin itu kini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut tim BNN.

Terhadap keduanya dilakukan proses "assessment" atau semacam penyelidikan dengan teknik wawancara untuk memastikan apakah kandungan amphetamin itu berasal dari salah satu produk narkoba yang mereka konsumsi selama menghuni rutan.

"Jika benar, tentu akan ditelusuri lebih lanjut dari mana asalnya dan bagaimana narkoba itu bisa masuk ke dalam rutan," katanya.

Total warga binaan (napi dan tahanan titipan) yang menjalani pemeriksaan sampel urine secara acak berjumlah 75 orang.

Selain napi/warga binaan, BNN juga melakukan pemeriksaan urine terhadap seluruh jajaran sipir, termasuk Kepala Rutan Trenggalek Dadang Sudrajat. Hasilnya, sipir dan pejabat rutan dinyatakan nihil atau negatif.

"Sedangkan untuk pegawai rutan, berdasarkan hasil pemeriksaan di rapid tes semua dinyatakan negatif," ujarnya.

Dengan hasil tes urine tersebut, BNN nantinya akan terus bekoordinasi dengan pihak rutan, karena kendati hasil di rapid tes dinyatakan positif, namun dua warga binaan tersebut belum tentu mengonsumsi narkoba.

Alasannya, kata Budi, ada beberapa jenis obat-obatan yang juga memiliki kandungan hampir sama dengan narkoba, sehingga jika dilakukan uji melalui rapid tes hasilnya positif.

Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara mendalam, apakah yang bersangkutan mengonsumsi narkoba atau hanya minum obat tertentu.

"Belum tentu yang dikonsumsi itu adalah narkoba, sebab jika dia (warga binaan yang terindikasi narkoba) minum obat flu beberapa hari ini hasilnya juga positif, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih detail," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018