Surabaya (Antaranews Jatim) - Persatuan SMK Kesehatan Indonesia (Persemki) menyatakan sebanyak 90 persen lulusan SMK Kesehatan telah terserap dunia kerja baik di dalam dan luar negeri.

"Setiap tahun lulusan SMK Kesehatan mencapai 70.000 lulusan.?Sebanyak 90 persen alumni sudah banyak terserap di dunia kerja, 10 persennya berwirausaha dan melanjutkan pendidikan," kata Sekjen Persemki, Nano Priyanto saat pembukaan HUT Persemki di Surabaya, Selasa.

Pria yang juga kepala Smk Citra Medika Sragen ini mengatakan tenaga lulusan SMK Kesehatan banyak terserap di rumah sakit, klinik, industri farmasi dan berbagai industri bidang kesehatan karena tekun dan juga lebih terjangkau upahnya dibandingkan lulusan pendidikan tinggi.

Selain itu tenaga lulusan SMK Kesehatan yang banyak diminati ialah dari lulusan jurusan farmasi, asisten keperawatan, teknologi laboratorium medis, farmasi industri, asisten dental dan care giver.

"Kalau di luar negeri sudah banyak sekali lulusan SMK Kesehatan dikirim ke Jepang, Malaysia, Singapura bahkan Jerman," ujarnya.

Selain bekal 70 persen praktek selama sekolah, para lulusan yang akan bekerja di luar negeri juga mendapat pelatihan bahasa dan pemenuhan standar yang diakui negara tujuan.

"Makanya kami juga sedang menggiatkan untuk `teaching factory` agar bisa meningkatkan kualitas lulusan, apalagi tiga tahun terakhir beberapa SMK mulai menerapkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi sebagai pendukung ijazah lulusan," ujarnya.

Nano menambahkan lulusan SMK juga dibekali dengan kewirausahaan agar bisa menciptakan produk hingga mengatur manajemen usaha.

Sekolah dan Persemki juga menambah jaringan kerjasama dengan dinas kesehatan hingga industri untuk penyaluran lulusan.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018