Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memanfaatkan dana desa untuk membuat taman di jalan masuk desa setempat dengan anggaran Rp90 juta.
Kepala Desa Pejambon Abd Rokhman di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan, pengembangan taman di jalan masuk desa dengan memanfaatkan anggaran dari dana desa sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu.
"Taman di jalan masuk sudah selesai dikerjakan. Saat ini sudah ada tiga pedagang makanan yang berjualan di taman jalan masuk desa," katanya.
Setelah ini, menurut dia, di jalan masuk desa akan dibangun lima kios kecil untuk pedagang makanan dan minuman.
"Partisipasi masyarakat di desa kami bagus dalam mendukung pemanfaatan dana desa," ucapnya.
Ia mencontohkan, dalam membangun tanggul pengaman tanah dengan alokasi anggaran dari dana desa sebesar Rp65 juta mampu menarik peran masyarakat untuk ikut membantu pembangunannya dengan jumlah yang diperoleh dari masyarakat Rp43 juta.
"Tanggul yang bisa terbangun sepanjang 741 meter," ucapnya.
Kaur Umum dan Tata Usaha Desa Pejambon Sofyan Tirto menambahkan, tahun ini desanya menerima dana desa dari pemerintah sebesar Rp692.243.400. "Tahun 2017 jumlahnya kurang lebih juga sama," ucapnya.
Pemanfaatan dana desa, kata dia, dilakukan secara transparan dengan mengumumkan di papan pengumuman juga laman desa, termasuk dalam perencanaan dengan melibatkan masyarakat secara periodik dalam program jandom atau musyawarah desa.
Dana desa, antara lain dimanfaatkan untuk membangun saluran irigasi, dan plesterisasi rumah warga. "Di desa kami sudah ada 176 rumah dari 224 rumah berlantai tanah yang sekarang sudah diplester dengan memanfaatkan dana desa," ucapnya.
Ia menambahkan, Desa Pejambon mewakili Provinsi Jawa Timur dalam lomba bidang layanan informasi dan transparansi publik yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes).
"Desa Pejambon sudah memperoleh penilaian tim tingkat nasional. Kami optimistis bisa memenangkan lomba bidang layangan dan informasi dan transparansi publik," ucapnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Bojonegoro Ibnoe Soeyothi juga menambahkan, total alokasi dana desa untuk Bojonegoro pada 2018 mencapai Rp325 miliar lebih dan dibagi kepada 419 desa.
"Pemanfaatan dana desa untuk berbagai kegiatan. Tapi, ada beberapa desa yang memanfaatkan dana desa untuk pengembangan objek wisata, seperti Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Desa Pejambon Abd Rokhman di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan, pengembangan taman di jalan masuk desa dengan memanfaatkan anggaran dari dana desa sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu.
"Taman di jalan masuk sudah selesai dikerjakan. Saat ini sudah ada tiga pedagang makanan yang berjualan di taman jalan masuk desa," katanya.
Setelah ini, menurut dia, di jalan masuk desa akan dibangun lima kios kecil untuk pedagang makanan dan minuman.
"Partisipasi masyarakat di desa kami bagus dalam mendukung pemanfaatan dana desa," ucapnya.
Ia mencontohkan, dalam membangun tanggul pengaman tanah dengan alokasi anggaran dari dana desa sebesar Rp65 juta mampu menarik peran masyarakat untuk ikut membantu pembangunannya dengan jumlah yang diperoleh dari masyarakat Rp43 juta.
"Tanggul yang bisa terbangun sepanjang 741 meter," ucapnya.
Kaur Umum dan Tata Usaha Desa Pejambon Sofyan Tirto menambahkan, tahun ini desanya menerima dana desa dari pemerintah sebesar Rp692.243.400. "Tahun 2017 jumlahnya kurang lebih juga sama," ucapnya.
Pemanfaatan dana desa, kata dia, dilakukan secara transparan dengan mengumumkan di papan pengumuman juga laman desa, termasuk dalam perencanaan dengan melibatkan masyarakat secara periodik dalam program jandom atau musyawarah desa.
Dana desa, antara lain dimanfaatkan untuk membangun saluran irigasi, dan plesterisasi rumah warga. "Di desa kami sudah ada 176 rumah dari 224 rumah berlantai tanah yang sekarang sudah diplester dengan memanfaatkan dana desa," ucapnya.
Ia menambahkan, Desa Pejambon mewakili Provinsi Jawa Timur dalam lomba bidang layanan informasi dan transparansi publik yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes).
"Desa Pejambon sudah memperoleh penilaian tim tingkat nasional. Kami optimistis bisa memenangkan lomba bidang layangan dan informasi dan transparansi publik," ucapnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Bojonegoro Ibnoe Soeyothi juga menambahkan, total alokasi dana desa untuk Bojonegoro pada 2018 mencapai Rp325 miliar lebih dan dibagi kepada 419 desa.
"Pemanfaatan dana desa untuk berbagai kegiatan. Tapi, ada beberapa desa yang memanfaatkan dana desa untuk pengembangan objek wisata, seperti Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018