Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jawa Timur, dr Wimbo Sasongko SpM-KVR, mengimbau masyarakat lebih memilih berobat mata ke dokter di Indonesia karena peralatan yang sudah dikenal canggih dan memadai.

"Sekarang tidak perlu berobat ke luar negeri karena sudah ada pengobatan dengan teknologi, bahkan di Surabaya," ujarnya di sela peletakan batu pertama pembangunan gedung "National Lasik Center" (NLC) di Surabaya, Minggu.

NLC merupakan pusat layanan laser vision correction atau lazim dikenal sebagai lasik, dengan teknologi terbaru dan tercanggih yang diharapkan mampu membangun kualitas kesehatan mata masyarakat.

Menurut dia, pembangunan NLC memang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang, khususnya di Surabaya yang merupakan pusat rujukan kesehatan dari seluruh Indonesia bagian timur dengan populasi masyarakat cukup besar.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi semakin menunjukkan kemajuan, khususnya di bidang kedokteran. Di beberapa negara lain juga sudah mengembangkannya sehingga di Indonesia harus ada," ucapnya.

Sementara, itu, CEO NLC dr Imam Tiharyo SpM (K) menjelaskan, pengembangan teknologi ini merupakan upaya inovasi layanan lasik dengan menggunakan metode ReLEx SMILE atau teknologi terbaru dalam lasik.

"Di Indonesia, baru rumah sakit mata di Jakarta yang sudah menggunakan teknologi generasi ke tiga ini," katanya.

Didirikannya NLC di Surabaya, kata dia, demi menyesuaikan layanan kesehatan mata dengan perkembangan zaman, yakni layanan NLC berbasis digital, termasuk tak sekadar klinik lasik, tapi juga sebagai wadah pendidikan kesehatan mata masyarakat.

"Bagi dokter spesialis mata, NLC ke depan juga sebagai pusat peningkatan kapasitas keahlian dan pusat penelitian," katanya.

Ia juga menyambut baik bergabungnya tidak kurang dari 25 dokter spesialis mata di NLC dari beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat serta Bali sehingga menjadi model kerja sama sinergis yang konstrukrif. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018