Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) setempat melakukan promosi sejumlah potensi alam dan lainnya ke Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) melalui kegiatan kunjungan kerja.
Kunjungan kerja tersebut melibatkan wartawan yang tergabung dalam Media Kelompok Kerja (Pokja) Pemkab Madiun yang digelar pada Jumat (26/10).
"Agenda itu memiliki tujuan untuk memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Madiun kepada Pemkab Kulon Progo, sekaligus sebagai ajang belajar jika ada hal baik di Kulon Progo yang perlu dikembangkan di Kabupaten Madiun," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Madiun Herry Supramono, di Madiun, Selasa.
Menurut dia, potensi yang dikenalkan Pemkab Madiun ke Kulon Progo diantaranya tentang potensi alam yang dimiliki di lereng Gunung Wilis, potensi pengelolaan media pokja, pelayanan informasi kepada insan pers, dan pelayanan kedinasan kepala daerah atau wakil kepala daerah.
"Pemkab Madiun punya potensi alam di selingkar lereng Gunung Wilis. Sisi lain, juga meminta ilmu tentang pengelolaan wisata di Kulon Progo yang ditujang dengan komitmen perwujudan kemandirian ekonomi," kata dia.
Herry menyatakan, kunker tersebut juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang pelayanan informasi kepada media, serta pelayanan kedinasan kepala daerah atau wakil kepala Daerah.
"Kunker ke Pemkab Kulon Progo ini tujuan utama adalah ke Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo, diantaranya untuk bertukar sistem tata kelola informasi. Kalau ada yang lebih baik di Kulon Progo ini nanti akan kami terapkan di Pemkab Madiun, begitu juga sebaliknya, inilah manfaatnya kunker," katanya.
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Madiun, drg Farid Dimyati yang memimpin agenda kunker tersebut mengatakan, melalui kunjungan ke Kulon Progo, diharapkan dapat melihat program yang ada di pemda setempat, sehingga bisa bersinergi dengan pemerintah dan awak media.
"Sehingga Kabupaten Madiun nantinya menjadi rumah yang nyaman bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun media massanya," kata Farid.
Adapun, dalam kunjungan tersebut, rombongan Pemkab Madiun dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Madiun drg Farid Dimyati bersama Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Suhardi.
Selain itu juga didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo, serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Madiun Hery Supramono.
Sementara, hal yang dapat dicontoh Pemkab Madiun dari Kulon Progo adalah tekadnya dalam mewujudkan kemandirain ekonomi, yakni dengan Gerakan Bela Beli Kulon Progo.
Gerakan itu bertujuan membangun kepercayaan publik tentang potensi lokal dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Sedangkan inovasi dan keunggulan dalam hal industri lokal dan pariwisata yang dapat diunduh dan diterapkan adalah adanya produksi Air Kemasan (AirKu) dari PDAM, Toko Milik Rakyat (ToMiRa) yang membatasi keberadaan Indomart dan Alfamart, produksi Beras Daerah (Rasda), Batik Gebleg Renteng, Industri Lokal Gula Semut, Kopi Menoreh, dan Teh Suroloyo.
Dengan keberadaan Bandara "New Yogyakarta International Airport" (NYIA) yang akan dibangun di Kulon Progo, inovasi dan keunggulan dalam hal industri lokal dan pariwisata yang dimilki daerah tersebut akan semakin menguatkan Kulon Progo sebagai kota besar di DIY dengan Kota Wates sebagai ibukotanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kunjungan kerja tersebut melibatkan wartawan yang tergabung dalam Media Kelompok Kerja (Pokja) Pemkab Madiun yang digelar pada Jumat (26/10).
"Agenda itu memiliki tujuan untuk memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Madiun kepada Pemkab Kulon Progo, sekaligus sebagai ajang belajar jika ada hal baik di Kulon Progo yang perlu dikembangkan di Kabupaten Madiun," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Madiun Herry Supramono, di Madiun, Selasa.
Menurut dia, potensi yang dikenalkan Pemkab Madiun ke Kulon Progo diantaranya tentang potensi alam yang dimiliki di lereng Gunung Wilis, potensi pengelolaan media pokja, pelayanan informasi kepada insan pers, dan pelayanan kedinasan kepala daerah atau wakil kepala daerah.
"Pemkab Madiun punya potensi alam di selingkar lereng Gunung Wilis. Sisi lain, juga meminta ilmu tentang pengelolaan wisata di Kulon Progo yang ditujang dengan komitmen perwujudan kemandirian ekonomi," kata dia.
Herry menyatakan, kunker tersebut juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang pelayanan informasi kepada media, serta pelayanan kedinasan kepala daerah atau wakil kepala Daerah.
"Kunker ke Pemkab Kulon Progo ini tujuan utama adalah ke Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo, diantaranya untuk bertukar sistem tata kelola informasi. Kalau ada yang lebih baik di Kulon Progo ini nanti akan kami terapkan di Pemkab Madiun, begitu juga sebaliknya, inilah manfaatnya kunker," katanya.
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Madiun, drg Farid Dimyati yang memimpin agenda kunker tersebut mengatakan, melalui kunjungan ke Kulon Progo, diharapkan dapat melihat program yang ada di pemda setempat, sehingga bisa bersinergi dengan pemerintah dan awak media.
"Sehingga Kabupaten Madiun nantinya menjadi rumah yang nyaman bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun media massanya," kata Farid.
Adapun, dalam kunjungan tersebut, rombongan Pemkab Madiun dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Madiun drg Farid Dimyati bersama Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Suhardi.
Selain itu juga didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo, serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Madiun Hery Supramono.
Sementara, hal yang dapat dicontoh Pemkab Madiun dari Kulon Progo adalah tekadnya dalam mewujudkan kemandirain ekonomi, yakni dengan Gerakan Bela Beli Kulon Progo.
Gerakan itu bertujuan membangun kepercayaan publik tentang potensi lokal dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Sedangkan inovasi dan keunggulan dalam hal industri lokal dan pariwisata yang dapat diunduh dan diterapkan adalah adanya produksi Air Kemasan (AirKu) dari PDAM, Toko Milik Rakyat (ToMiRa) yang membatasi keberadaan Indomart dan Alfamart, produksi Beras Daerah (Rasda), Batik Gebleg Renteng, Industri Lokal Gula Semut, Kopi Menoreh, dan Teh Suroloyo.
Dengan keberadaan Bandara "New Yogyakarta International Airport" (NYIA) yang akan dibangun di Kulon Progo, inovasi dan keunggulan dalam hal industri lokal dan pariwisata yang dimilki daerah tersebut akan semakin menguatkan Kulon Progo sebagai kota besar di DIY dengan Kota Wates sebagai ibukotanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018