Malang (Antaranews Jatim) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo (IBU) Malang mengirimkan bantuan bahan pangan atau sembako bagi ratusan kepala keluarga korban bencana gempa di Pulau Sapudi, Madura, Jawa Timur, untuk meringankan beban mereka.
      
Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko di Malang, Senin, mengatakan, Pulau Sapudi merupakan daerah terdampak paling parah ketika terjadi gempa yang mengguncang wlayah itu pada Kamis (11/10), namun warga di pulau tersebut minim dari sentuhan bantuan.
      
"Wilayah ini memang sempat dikunjungi gubernur dan kapolda. Hanya saja, korban di wilayah Sapudi sepertinya luput dari pemberitaan, termasuk bantuan. Oleh karena itu, kami mencoba memberikan bantuan ke daerah itu agar beban mereka sedikit lebih ringan," ucap Nurcholis.
       
Bantuan yang diserahkan tersebut sekitar 250 paket sembako yang masing-masing berisi beras 5,5 kilogram, minyak goreng dan sejumlah mi instan. Untuk memetakan korban bencana serta pendistribusian bantuan tersebut, perguruan tinggi yang masih kukuh dengan status IKIP-nya itu melibatkan mahasiswa dan alumni yang berasal dari Madura.
       
Ada beberapa mahasiswa IKIP Budi Utomo berasal dari Sapudi, sehingga informasi kondisi pulau penghasil sapi itu didengar oleh pihak kampus. Dengan adanya informasi tersebut, IKIP Budi Utomo langsung mengirimkan bantuan sembako untuk warga berdampak pada Minggu (21/10).
       
Agar lebih tepat sasaran, kata Nurcholis, IBU meminta alumni dan mahasiswa untuk mengawal bantuan tersebut. Teknisnya, dikumpulkan di Sumenep, dibungkus dalam satu paket dan diserahkan langsung kepada korban di Sapudi.
       
Selain memberikan bantuan kepada warga terdampak, kata Nurcholis, IBU juga memberikan bantuan khusus kepada anak-anak yang menjadi yatim dan yatim piatu ketika terjadi gempa karena orang tuanya meninggal, seperti di daerah Gayam, Pancor, Nyamplong, dan Nonggunung.
       
"Bantuan yang kami berikan memang tidak banyak, tapi paling tidak bisa meringankan beban saudara-saudara kita di Pulau Sapudi, terutama bahan pangan. Akses informasi di wilayah itu yang terbatas membuat korban seperti tak tersentuh,'' tutur Nurcholis.
      
Meski Pulau Sapudi termasuk daerah terpencil, lanjutnya, tim IKIP Budi Utomo tetap datang langsung. "Kami ingin bantuan itu bisa segera dimanfaatkan dan meringankan beban mereka," ucap doktor Ilmu Sosial tersebut.
       
Sementara itu, bagi mahasiswa yang menjadi korban bencana alam, IKIP BU memberikan jaminan gratis biaya kuliah hingga lulus.  ''Sesuai janji kami, mahasiswa IKIP BU yang jadi korban bencana alam, kami gratiskan biaya kuliahnya. Tidak peduli mereka semester berapa, yang apsti sampai selesai (lulus)," pungkasnya.
       
Sebelumnya IKIP Budi Utomo Malang juga menggratiskan biaya kuliah hingga selesai bagi mahasiswa yang menjadi korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya, termasuk Bima, Nusa Tenggara Tmur (NTT).(*)

Baca juga: Pengiriman Obat-obatan ke Sapudi Gunakan Kapal Nelayan
Baca juga: Bantu Korban Gempa, Tim Zeni Kodam Tiba di Sapudi

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018