Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mempermudah proses perizinan dengan sistem elektronik dengan sistem OSS, sehingga cepat selesai dan calon investor bisa segera membuka usahanya.
"Kota Kediri menggunakan sistem OSS (online single submission), yakni model pelayanan perizinan secara elektronik. Dengan model ini proses perizinan bisa selesai dalam waktu satu jam," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Apip Permana di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan OSS telah diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2018. Sistem ini sama seperti pelayanan terpadu satu pintu. OSS ini merupakan langkah pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha dan menciptakan model perizinan terintegrasi yang cepat, murah, dan memberi kepastian.
Lebih lanjut, Apip menambahkan hingga kini investor yang masuk ke Kota Kediri semakin lama juga semakin banyak. Nilai investasi di Kota Kediri semakin lama juga semakin naik.
Pada 2017 target investasi adalah Rp200 miliar, namun realisasinya melebihi dari target hingga 224 persen, yaitu Rp448,19 miliar. Pada 2018, pemerintah kota menargetkan nilai investasi yang masuk bisa hingga Rp210 miliar.
Beberapa faktor yang memengaruhi tingginya nilai investasi di Kota Kediri, misalnya kebijakan lebih menyederhanakan proses perizinan, dimana dari semula mencapai 157 kini hanya 56 saja.
Selain itu, pemerintah kota juga membuat program untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan pelayanan dalam jaringan atau daring. Masyarakat yang mengajukan izin bisa lewat daring, sehingga tidak harus datang ke kantor.
Salah satu investasi yang baru masuk adalah pusat perlengkapan rumah dan furnitur dari PT Ace Hardware Indonesia Tbk, di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kediri. Investor bersangkutan sudah mengurus surat pengajuan izin di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Kediri.
Sementara itu, Area Manajer PT Ace Hardware Indonesia Tbk Wilayah Jawa Timur Tjia Henryson mengaku perusahaan sengaja memilih Kota Kediri sebagai lokasi investasi, sebab prospeknya dinilai cukup baik. Terlebih lagi, perkembangan ekonomi kota ini juga menunjukkan perkembangan cukup baik.
"Kami melihat Jatim berkembang luar biasa. Di Kediri, perkembangan ekonomi juga luar biasa, pemerintah daerah dukungannya juga luar biasa," katanya.
Ia juga optimistis, perusahaan ini ke depan bisa lebih berkembang. Terlebih lagi, infrastruktur ke kota ini sudah dibangun. Terlebih lagi, jalur tol Kertosono dibangun, termasuk Kediri-Tulungagung. Rencananya, pada 2019 juga akan dibangun bandara di Kabupaten Kediri.
Pihaknya juga tidak khawatir, toko yang didirikan di Kediri ini akan gulung tikar, kendati beberapa pertokoan sudah mengalami kejadian serupa, termasuk pusat perbelanjaan Sri Ratu Kediri, yang merupakan pusat pertokoan cukup tua di kota ini.
"Kami membuat promo dengan berbagai barang tertentu. Produk di toko gaya hidup dengan merek yang eksklusif. Kami yakin punya pasar tersendiri," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kota Kediri menggunakan sistem OSS (online single submission), yakni model pelayanan perizinan secara elektronik. Dengan model ini proses perizinan bisa selesai dalam waktu satu jam," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Apip Permana di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan OSS telah diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2018. Sistem ini sama seperti pelayanan terpadu satu pintu. OSS ini merupakan langkah pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha dan menciptakan model perizinan terintegrasi yang cepat, murah, dan memberi kepastian.
Lebih lanjut, Apip menambahkan hingga kini investor yang masuk ke Kota Kediri semakin lama juga semakin banyak. Nilai investasi di Kota Kediri semakin lama juga semakin naik.
Pada 2017 target investasi adalah Rp200 miliar, namun realisasinya melebihi dari target hingga 224 persen, yaitu Rp448,19 miliar. Pada 2018, pemerintah kota menargetkan nilai investasi yang masuk bisa hingga Rp210 miliar.
Beberapa faktor yang memengaruhi tingginya nilai investasi di Kota Kediri, misalnya kebijakan lebih menyederhanakan proses perizinan, dimana dari semula mencapai 157 kini hanya 56 saja.
Selain itu, pemerintah kota juga membuat program untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan pelayanan dalam jaringan atau daring. Masyarakat yang mengajukan izin bisa lewat daring, sehingga tidak harus datang ke kantor.
Salah satu investasi yang baru masuk adalah pusat perlengkapan rumah dan furnitur dari PT Ace Hardware Indonesia Tbk, di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kediri. Investor bersangkutan sudah mengurus surat pengajuan izin di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Kediri.
Sementara itu, Area Manajer PT Ace Hardware Indonesia Tbk Wilayah Jawa Timur Tjia Henryson mengaku perusahaan sengaja memilih Kota Kediri sebagai lokasi investasi, sebab prospeknya dinilai cukup baik. Terlebih lagi, perkembangan ekonomi kota ini juga menunjukkan perkembangan cukup baik.
"Kami melihat Jatim berkembang luar biasa. Di Kediri, perkembangan ekonomi juga luar biasa, pemerintah daerah dukungannya juga luar biasa," katanya.
Ia juga optimistis, perusahaan ini ke depan bisa lebih berkembang. Terlebih lagi, infrastruktur ke kota ini sudah dibangun. Terlebih lagi, jalur tol Kertosono dibangun, termasuk Kediri-Tulungagung. Rencananya, pada 2019 juga akan dibangun bandara di Kabupaten Kediri.
Pihaknya juga tidak khawatir, toko yang didirikan di Kediri ini akan gulung tikar, kendati beberapa pertokoan sudah mengalami kejadian serupa, termasuk pusat perbelanjaan Sri Ratu Kediri, yang merupakan pusat pertokoan cukup tua di kota ini.
"Kami membuat promo dengan berbagai barang tertentu. Produk di toko gaya hidup dengan merek yang eksklusif. Kami yakin punya pasar tersendiri," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018