Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan kerugian dalam 115 kali kejadian kebakaran mulai kebakaran pemukiman, bangunan, kebakaran hutan dan lahan (karhula) dan kebakaran lainnya, mencapai Rp4,9 miliar, per 30 September.

"Kejadian berbagai kebakaran tahun ini termasuk besarnya kerugian sudah melampaui tahun lalu dengan jumlah 111 kali kejadian kebakaran dengan kerugian sekitar Rp3,8 miliar," kata Kepala Bidang Pemadaman Dinas Damkar Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Jumat.

Dalam kejadian kebakaran itu, menurut dia, penyebab kebakaran tetap tidak berubah sama dengan kejadian kebakaran di tahun-tahun lalu yaitu kebakaran rumah disebabkan hubungan arus pendek listrik.

"Penyebab kebakaran rumah sebagian besar hubungan arus pendek listrik. Tapi kalau karhutla disebabkan perapian, seperti orang membakar sampah kemudian menjalar atau orang membuang putung rokok yang mengakibatkan kebakaran hutan," kata dia menjelaskan.

Ia merinci dalam 115 kali kejadian kebakaran itu, tercatat kebakaran rumah 33 kali, karhutla 49 kali, pasar/toko enam kali, gudang/open tembakau delapan kali, perkantoran sembilan kali, sedangkan lainnya kebakaran kandang, sepeda motor, dan kabel listrik PLN.

Sesuai data, lanjut dia,  terjadinya peningkatan kejadian kebakaran tahun ini terjadi dalam tiga bulan terakhir. Semula pada Juni hanya delapan kali kejadian kebakaran, kemudian meningkat pada Juli 20 kejadian, Agustus 31 kejadian dan September 36 kejadian.

Lebih lanjut ia menjelaskan damkar dalam memadamkan kejadian kebakaran selalu mengirimkan sedikitnya dua unit mobil pemadam kebakaran. Alasannya pengiriman mobil unit mobil pemadam kebakaran lebih dari dua unit  sebagai usaha mengantisipasi kebakaran tidak meluas.

Ia mencontohkan dalam kejadian kebakaran rumpun bambu di Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, sehari lalu dilakukan dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Posko Kecamatan Baurejo dan Posko Kota.

Dengan adanya dua unit mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi maka kejadian kebakaran dengan cepat bisa teratasi.

"Kalau mobil pemadam kebakaran datang terlambat kebakaran rumpun bambu bisa menjalar membakar Pasar Mejuwet dan sebuah gudang yang berisi kayu jati," ucapnya menjelaskan.

Ia menambahkan dinas damkar dalam memadamkan kejadian kebakaran rumah, karhutla juga lainnya tidak pernah memunggut biaya.

"Damkar tidak pernah memunggut biaya dalam memadamkan kebakaran. Petugas damkar sudah memperoleh honor di setiap memadamkan kebakaran," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018