Situbondo (Antaranews Jatim) - Satgas Pangan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, akan segera menyelidiki penyebab kelangkaan elpiji 3 kilogram bersubsidi yang terjadi sejak lebih dari satu bulan terakhir.
"Kami akan selidiki terlebih dulu apakah penggunaan elpiji 3 kilogram bersubsidi sesuai penggunaannya atau benar-benar tepat sasaran untuk masyarakat yang berhak menggunakan," kata Satgas Pangan Situbondo, AKP Masykur, kepada wartawan di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Terkait informasi pemilik usaha rumah makan yang menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi, lanjut dia, Satgas Pangan Situbondo juga akan menyelidiki kebenaran penggunaan elpiji bersubsidi.
Selain itu, katanya, Satgas Pangan juga akan melakukan pengecekan di SPPBE apakah kesulitan masyarakat mendapatkan elpiji bersubsidi dikarenakan minimnya pasokan Pertamina atau disebabkan faktor lain.
"Satgas Pangan yang beranggotakan lintas sektoral pasti akan menindak tegas, siapapun yang menyalahgunakan tabung gas elpiji bersubsidi tersebut," ucapnya.
Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Masykur juga mencurigai kelangkaaan elpiji 3 kilogram di pasaran bukan karena minimnya pasokan dari Pertamina, melainkan ada pihak lain yang menyalahgunakannya seperti menjual ke luar daerah.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan Bagian Perekonomian Pemkab Situbondo untuk mencari penyebab kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram yang seringkali meresahkan masyarakat," katanya.
Informasi yang dihimpun, dalam satu bulan ini warga Situbondo kerapkali mengalami kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji 3 kilogram dan bahkan di beberapa tempat kelangkaan tabung gas melon itu menyebabkan harga lebih tinggi dibandingkan harga eceran tertinggi atau HET. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami akan selidiki terlebih dulu apakah penggunaan elpiji 3 kilogram bersubsidi sesuai penggunaannya atau benar-benar tepat sasaran untuk masyarakat yang berhak menggunakan," kata Satgas Pangan Situbondo, AKP Masykur, kepada wartawan di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Terkait informasi pemilik usaha rumah makan yang menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi, lanjut dia, Satgas Pangan Situbondo juga akan menyelidiki kebenaran penggunaan elpiji bersubsidi.
Selain itu, katanya, Satgas Pangan juga akan melakukan pengecekan di SPPBE apakah kesulitan masyarakat mendapatkan elpiji bersubsidi dikarenakan minimnya pasokan Pertamina atau disebabkan faktor lain.
"Satgas Pangan yang beranggotakan lintas sektoral pasti akan menindak tegas, siapapun yang menyalahgunakan tabung gas elpiji bersubsidi tersebut," ucapnya.
Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Masykur juga mencurigai kelangkaaan elpiji 3 kilogram di pasaran bukan karena minimnya pasokan dari Pertamina, melainkan ada pihak lain yang menyalahgunakannya seperti menjual ke luar daerah.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan Bagian Perekonomian Pemkab Situbondo untuk mencari penyebab kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram yang seringkali meresahkan masyarakat," katanya.
Informasi yang dihimpun, dalam satu bulan ini warga Situbondo kerapkali mengalami kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji 3 kilogram dan bahkan di beberapa tempat kelangkaan tabung gas melon itu menyebabkan harga lebih tinggi dibandingkan harga eceran tertinggi atau HET. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018