Malang (Antaranews Jatim) - Wali Kota Malang Sutiaji menargetkan adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp1 triliun dalam kurun waktu lima tahun kedepan, dimana estimasi PAD 2018 Kota Malang ditetapkan sebanyak Rp523,1 miliar.

Sutiaji mengatakan bahwa, dari tahun ke tahun, pendapatan dari PAD Kota Malang tercatat terus mengalami peningkatan. Berdasar catatan, pada 2016, PAD mencapai Rp387 miliar, yang kemudian meningkat menjadi Rp409 miliar pada 2017.

"Kalau PAD meningkat, kami targetkan, pelan tapi pasti saya mempunyai angka mungkin bisa sampai Rp700 miliar. Lima tahun kedepan bisa sampai Rp1 triliun," kata Sutiaji, seusai menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Rabu.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) Kota Malang Tahun Anggran 2018, estimasi pendapatan daerah diproyeksikan mencapai Rp1,98 triliun dengan belanja sebesar Rp2,35 triliun.

Estimasi pendapatan daerah tersebut terdiri dari PAD sebesar Rp523,1 miliar yang naik sebesar Rp36,8 miliar. Kemudian, dari dana perimbangan sebesar Rp1,1 triliun, yang berkurang Rp11,2 miliar, ditambah dengan pendapatan daerah lain-lain yang sah senilai Rp326,7 miliar atau turun Rp38,7 miliar.

Pembelanjaan dalam APBD-P 2018 yang ditetapkan sebesar Rp2,35 triliun tersebut, mengalami kenaikan sebesar Rp292,6 miliar.  Dari pembelanjaan tersebut, terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp934,1 miliar, dan belanja langsung sebesar Rp1,42 triliun.

Pembelanjaan tidak langsung yang sebesar Rp934,1 miliar tersebut mengalami kenaikan Rp14,1 miliar, dan belanja langsung juga naik sebesar Rp278,5 miliar.

Dari sisi pembiayaan, penerimaan pembiayaan semula ditetapkan sebesar Rp129,3 miliar, bertambah Rp271,2 miliar. Sehingga belanja menjadi Rp400,5 miliar. Sementara pengelolaan pembiayaan yang semula sebesar Rp30,7 miliar, berkurang menjadi Rp26,1 miliar.

Dari total penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan tersebut, terdapat pembiayaan netto sebesar Rp374,3 miliar yang akan dipergunakan untuk menutup defisit. Penutupan defisit tersebut akan menggunakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018