Ngawi (Antaranews Jatim) - Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Masaki Tani meresmikan bangunan pondok bersalin desa (polindes) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang merupakan proyek untuk peningkatan kesehatan ibu dan anak di wilayah setempat.
"Melalui peresmian polindes ini, saya berharap kesehatan ibu dan anak di daerah Ngawi dapat meningkat," ujar Masaki Tani saat peresmian polindes di Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Selasa.
Menurut dia, kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu bagian yang paling penting dari semua bidang kesehatan. Terlebih, mengingat angka kematian ibu masih cukup tinggi, termasuk juga di wilayah Jawa Timur dan Ngawi.
Kondisi tersebut, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh minimnya fasilitas, terutama sarana dan prasarana medis bagi ibu hamil dan balita.
"Untuk itu, dibangunlah gedung polindes. Harapannya, ibu hamil dapat melahirkan dengan tenang serta kegiatan posyandu dapat meningkatkan anak-anak yang mengalami gizi buruk dan kurang gizi," kata dia.
Adapun, proyek polindes di Desa Babadan tersebut dibangun melalui program Bantuan Hibah "Grassroots" untuk Keamanan Manusia oleh Pemerintah Jepang yang ditandatangani pada 15 Maret 2017.
Selain satu bangunan polindes, proyek tersebut juga berupa pengadaan alat kesehatan, dan pelatihan kader posyandu kepada penduduk desa setempat.
Bantuan ini merupakan itikad baik dari penduduk Jepang kepada masyaraat Indonesia yang sudah memiliki hubungan persahabatan baik antarkedua negara. Ia ingin agar itikad baik tersebut dapat diterima dengan senang hati, dirawat, dan dipelihara sebaik-baiknya agar dapat memberikan kontribusi dan manfaat maksimal dalam jangka panjang bagi warga daerah setempat.
"Perlu saya sampaikan, tahun ini merupakan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Saya berharap, bantuan hibah ini dapat menjadi momentum untuk mempererat ikatan persahabatan kedua negara," tambah Masaki Tani dalam sambutannya.
Sementara, Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengaku senang dengan bantuan polindes dan alat kesehatan tersebut. Ia berharap, bantuan tersebut dapat meningkatkan kesehatan warga Babadan, terutama pada ibu dan anak.
"Kita itu utamanya adalah generasi ke depan baik. Generasi ke depan yang baik itu mulai dari kandungan, sampai kelahiran, sampai anak balita itu semuanya sehat. Dengan bantuan yang ada, ini menjadi salah satu tempat yang siap untuk mewujudkannya," kata Bupati Ngawi.
Adapun nilai program Bantuan Hibah "Grassroots" untuk Keamanan Manusia oleh Pemerintah Jepang tersebut mencapai Rp978,505 juta. (*)
Video Oleh Louis Rika
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Melalui peresmian polindes ini, saya berharap kesehatan ibu dan anak di daerah Ngawi dapat meningkat," ujar Masaki Tani saat peresmian polindes di Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Selasa.
Menurut dia, kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu bagian yang paling penting dari semua bidang kesehatan. Terlebih, mengingat angka kematian ibu masih cukup tinggi, termasuk juga di wilayah Jawa Timur dan Ngawi.
Kondisi tersebut, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh minimnya fasilitas, terutama sarana dan prasarana medis bagi ibu hamil dan balita.
"Untuk itu, dibangunlah gedung polindes. Harapannya, ibu hamil dapat melahirkan dengan tenang serta kegiatan posyandu dapat meningkatkan anak-anak yang mengalami gizi buruk dan kurang gizi," kata dia.
Adapun, proyek polindes di Desa Babadan tersebut dibangun melalui program Bantuan Hibah "Grassroots" untuk Keamanan Manusia oleh Pemerintah Jepang yang ditandatangani pada 15 Maret 2017.
Selain satu bangunan polindes, proyek tersebut juga berupa pengadaan alat kesehatan, dan pelatihan kader posyandu kepada penduduk desa setempat.
Bantuan ini merupakan itikad baik dari penduduk Jepang kepada masyaraat Indonesia yang sudah memiliki hubungan persahabatan baik antarkedua negara. Ia ingin agar itikad baik tersebut dapat diterima dengan senang hati, dirawat, dan dipelihara sebaik-baiknya agar dapat memberikan kontribusi dan manfaat maksimal dalam jangka panjang bagi warga daerah setempat.
"Perlu saya sampaikan, tahun ini merupakan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Saya berharap, bantuan hibah ini dapat menjadi momentum untuk mempererat ikatan persahabatan kedua negara," tambah Masaki Tani dalam sambutannya.
Sementara, Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengaku senang dengan bantuan polindes dan alat kesehatan tersebut. Ia berharap, bantuan tersebut dapat meningkatkan kesehatan warga Babadan, terutama pada ibu dan anak.
"Kita itu utamanya adalah generasi ke depan baik. Generasi ke depan yang baik itu mulai dari kandungan, sampai kelahiran, sampai anak balita itu semuanya sehat. Dengan bantuan yang ada, ini menjadi salah satu tempat yang siap untuk mewujudkannya," kata Bupati Ngawi.
Adapun nilai program Bantuan Hibah "Grassroots" untuk Keamanan Manusia oleh Pemerintah Jepang tersebut mencapai Rp978,505 juta. (*)
Video Oleh Louis Rika
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018