Tuban (Antaranews Jatim) - Tim Asosiasi Wisata Goa Indonesia (Astaga) meneliti temuan goa di atas tanah kawasan penambangan batu kumbung milik Sumosayu di Dusun Krajan, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur, Minggu.
"Kami berempat turun meneliti goa yang baru ditemukan ini yang semuanya dari anggota Astaga," kata salah seorang anggota Astaga Cahya Alkantana di lokasi goa setempat, Minggu.
Ia mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci terkait keberadaan goa di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, yang ditemukan seorang pekerja penggali batu kumbung Totok Sugianto (24), Kamis (2/8).
"Kami masih terus meneliti termasuk mengukur luas goa juga melihat kondisinya. Tapi secara umum goa ini kuat," ujarnya menegaskan.
Dalam meneliti goa di Desa Jadi itu, tim peneliti memperoleh pengamanan sejumlah petugas Polsek Semanding yang juga turun di kawasan penambangan batu kapur, tapi hanya di depan batu kapur berlubang segi empat tempat lokasi masuk ke goa.
Tim peneliti yang turun ke bawah dengan memanfaatkan tali, dengan penjagaan petugas Polsek Semanding. Meski di lokasi setempat terpasang garis polisi, tapi ratusan pengunjung merangsek memadati kawasan temuan goa.
Sesekali petugas Polsek Semanding melarang sejumlah warga yang berusaha turun mendekat ke arah lubang segi empat ditemukannya goa.
Pantauan Antara untuk bisa melihat goa dari lubang segi empat, sebelumnya harus meniti tangga dari batu kumbung dengan pengaman tali plastik turun ke bawah yang cukup curam.
Di lubang segi empat itu, persis di bawahnya ruangan goa yang cukup luas, sehingga petugas Polsek Semanding melarang pengunjung turun untuk mendekat ke lubang segi empat.
Di lokasi setempat kegiatan penambangan batu kumbung tetap berlangsung, bahkan truk pembawa batu kumbung juga melalui kawasan di sekitar goa.
Dari keterangan yang diperoleh Totok Sugianto anak dari Sumosayu pemilik tanah menemukan goa di kawasan penambangan batu kumbung ketika menggergaji bebatuan di lokasi setempat, Kamis (2/8). Lokasi batu kapur yang digergaji segi empat itu, ternyata di bawahnya berlubang.
Dua warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban Raden Chosin dan Kasman yang sudah turun ke bawah masuk goa melalui lobang segi empat memberikan gambaran bahwa lokasi goa di bawah cukup luas.
"Tapi di dasarnya berlumpur," ucap Raden Chosin.
Dari hasil penelusurannya, menurut Chosin, dari lubang segi empat hingga ke dasar goa tingginya sekitar 20 meter, sedangkan lebar di dalam goa sekitar 15 meter.
Setelah sampai di dasar goa, ia mengaku berjalan ke arah barat dan menemukan lubang kecil sehingga harus merangkak untuk masuk.
"Setelah saya berhasil merangkak melalui lubang sempit menjumpai di dalamnya juga ada goa lagi cukup luas sampai tiga kali. Ya panjangnya bisa ratusan meter yang ke arah barat. Di dalamnya penuh dengan bebatuan yang sangat indah termasuk bebatuan mirip tangan," ucapnya menjelaskan.
Ketika, Chosin dan Rahman menelusuri goa ke arah timur panjang goa sekitar 200 meter, juga dipenuhi dengan berbagai aneka bentuk bebatuan.
"Goa yang ke arah timur cukup luas tidak menyempit. Saya tidak menemukan tulisan huruf Arab di dalam goa," ucapnya menambahkan. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami berempat turun meneliti goa yang baru ditemukan ini yang semuanya dari anggota Astaga," kata salah seorang anggota Astaga Cahya Alkantana di lokasi goa setempat, Minggu.
Ia mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci terkait keberadaan goa di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, yang ditemukan seorang pekerja penggali batu kumbung Totok Sugianto (24), Kamis (2/8).
"Kami masih terus meneliti termasuk mengukur luas goa juga melihat kondisinya. Tapi secara umum goa ini kuat," ujarnya menegaskan.
Dalam meneliti goa di Desa Jadi itu, tim peneliti memperoleh pengamanan sejumlah petugas Polsek Semanding yang juga turun di kawasan penambangan batu kapur, tapi hanya di depan batu kapur berlubang segi empat tempat lokasi masuk ke goa.
Tim peneliti yang turun ke bawah dengan memanfaatkan tali, dengan penjagaan petugas Polsek Semanding. Meski di lokasi setempat terpasang garis polisi, tapi ratusan pengunjung merangsek memadati kawasan temuan goa.
Sesekali petugas Polsek Semanding melarang sejumlah warga yang berusaha turun mendekat ke arah lubang segi empat ditemukannya goa.
Pantauan Antara untuk bisa melihat goa dari lubang segi empat, sebelumnya harus meniti tangga dari batu kumbung dengan pengaman tali plastik turun ke bawah yang cukup curam.
Di lubang segi empat itu, persis di bawahnya ruangan goa yang cukup luas, sehingga petugas Polsek Semanding melarang pengunjung turun untuk mendekat ke lubang segi empat.
Di lokasi setempat kegiatan penambangan batu kumbung tetap berlangsung, bahkan truk pembawa batu kumbung juga melalui kawasan di sekitar goa.
Dari keterangan yang diperoleh Totok Sugianto anak dari Sumosayu pemilik tanah menemukan goa di kawasan penambangan batu kumbung ketika menggergaji bebatuan di lokasi setempat, Kamis (2/8). Lokasi batu kapur yang digergaji segi empat itu, ternyata di bawahnya berlubang.
Dua warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban Raden Chosin dan Kasman yang sudah turun ke bawah masuk goa melalui lobang segi empat memberikan gambaran bahwa lokasi goa di bawah cukup luas.
"Tapi di dasarnya berlumpur," ucap Raden Chosin.
Dari hasil penelusurannya, menurut Chosin, dari lubang segi empat hingga ke dasar goa tingginya sekitar 20 meter, sedangkan lebar di dalam goa sekitar 15 meter.
Setelah sampai di dasar goa, ia mengaku berjalan ke arah barat dan menemukan lubang kecil sehingga harus merangkak untuk masuk.
"Setelah saya berhasil merangkak melalui lubang sempit menjumpai di dalamnya juga ada goa lagi cukup luas sampai tiga kali. Ya panjangnya bisa ratusan meter yang ke arah barat. Di dalamnya penuh dengan bebatuan yang sangat indah termasuk bebatuan mirip tangan," ucapnya menjelaskan.
Ketika, Chosin dan Rahman menelusuri goa ke arah timur panjang goa sekitar 200 meter, juga dipenuhi dengan berbagai aneka bentuk bebatuan.
"Goa yang ke arah timur cukup luas tidak menyempit. Saya tidak menemukan tulisan huruf Arab di dalam goa," ucapnya menambahkan. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018