Bondowoso (Antaranews Jatim) - Perjanjian kerja sama (PKS) pengelolaan Museum Kereta Api antara PT Kereta Api Indonesia Daop 9 Jember dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, hingga saat ini belum terealisasi.

"Oleh karena itu, kami mendorong Pemkab Bondowoso untuk segera membuat perjanjian kerja sama dalam pengelolaan Stasiun Kereta Api Bondowoso yang sudah diluncurkan menjadi museum kereta api dua tahun silam," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember, Lukman Arif di Bondowoso, Selasa.

Ia mengemukakan, PT KAI mendorong Pemkab Bondowoso membuat perjanjian kerja sama agar stasiun kereta api yang sudah berfungsi sebagai museum menjadi tempat edukasi sejarah tentang perkeretaapian kepada masyarakat dan pelajar setempat.

Perjanjian kerja sama untuk mengelola Museum Kereta Api Bondowoso, katanya, diharapkan dapat segera terealisasi karena sejak diluncurkannya stasiun kereta apa yang sudah lama jadi jalur mati dan menjadi museum tercata pengunjung terus bertambah.

"Dari catatan petugas kami di Museum Kereta Api Bondowoso, setiap libur akhir pekan rata-rata pelajar dan masyarakat umur yang berkunjung sekitar 50 hingga 100 orang," paparnya.

Pada 17 Agustus 2018 (dua tahun lalu) Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan PT Kereta Api Indonesia Daop 9 Jember, meluncurkan museum kereta api yang selama ini sudah menjadi jalur mati dan memiliki nilai sejarah pada penjajahan kolonial Belanda.

Stasiun Kereta Api Bondowoso dijadikan sebagai museum karena selain sudah menjadi jalur mati dan tidak dilewati kereta api, Bondowoso juga merupakan saksi sejarah pengangkutan 100 pejuang yang menjadi tawanan perang oleh penjajah Belanda yang kemudian dikenal sebagai peristiwa "gerbong maut".

Koleksi yang berhubungan dengan peralatan perkeretaapian zaman dahulu yang dipamerkan di Museum Kereta Api Bondowoso, yaitu peralatan perkeretaapian seperti, peralatan persinyalan dan telekomunikasi, tiket KA zaman dahulu (edmonson), miniatur lokomotif uap dan berbagai "furniture" alat kerja di Stasiun Bondowoso pada zaman dahulu (stempel, mesin ketik dan lainnya). (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018