Surabaya (Antaranews Jatim) - Universitas Airlangga Surabaya meminta sebanyak 753 mahasiswa baru yang diterima dari Jalur Bidikmisi bisa menyelesaikan masa studinya secara tepat waktu.

"Ini sebagai bentuk bakti anda kepada orang tua. Kalau terlambat tentu ada konsekuensinya, menanggung sendiri biaya pendidikan dan biaya hidup," kata Rektor Unair Prof Mohammad Nasih saat penyambutan mahasiswa baru Jalur Bidikmisi di kampus setempat, Senin.

Nasih menjelaskan, bagi mahasiswa Bidikmisi yang tidak bisa mencapai standar nilai Indeks Prestasi Kamulatif (IPK) di tahun pertama hingga semester IV, mereka tidak akan bisa melanjutkan kuliah. Batasan minimal IPK yang ditetapkan adalah 3,00.

"Sebab beasiswa bidikmisi ini diberikan bagi mereka yang punya prestasi dan catatan akademik yang baik," tutur rektor kelahiran Gresik tersebut.

Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis itu menegaskan jika tidak ada perbedaan kualitas antara mahasiswa Bidikmisi dengan lainnya. Meskipun secara ekonomi kurang, dia yakin secara akademis mahasiswa Bidikmisk bisa bersaing dan punya kemampuan yang sama bahkan dapat melebihi mahasiswa-mahasiswa lain.

Untuk itu Nasih juga mengajak agar para mahasiswa bidikmisi itu aktif dalam kegiatan kampus. Bukan sekadar menjadi mahasiswa "kupu-kupu" (kuliah pulang-kuliah pulang).

"Fokuslah dalam belajar. Manfaatkan organisasi intra kampus yang tersedia untuk mengembangkan minat dan bakat sebaik-baiknya," tuturnya.

Tahun ini menerima maba dari sebanyak 753 maba jalur Bidikmisi yang diterima dari dua jalur. Yakni melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Rinciannya, 418 mahasiswa bidikmisi diterima lewar SNMPTN serta sisanya, 335 mahasiswa lewat jalur SBMPTN.

"Selamat bergabung. Bagi kami, semua yang ada di sini merupakan orang-orang pilihan untuk menjadi generasi penerus dan pemimpin bangsa di masa yang akan datang," ucap Nasih.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018