Kediri (Antaranews Jatim) - Khofifah Indar Parawansa yang merupakan Gubernur Jawa Timur terpilih mengusulkan pembangunan asrama haji di Kediri, Jawa Timur, setelah Bandara siap dibangun, sehingga bisa lebih memudahkan keberangkatan jamaah calon haji.
"Ada bandar udara sendiri dan lalu lintas penerbangan juga bisa terurai. Bisa dari Blitar, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk terkonsentrasi di Kediri," kata Khofifah di sela acara pelepasan jamaah calon haji di Kantor Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri, Minggu.
Selain itu, lanjut dia, Saat peletakan batu pertama Bandara juga bisa dimulai pembangunan asrama haji. Dengan begitu `benefit` akan bertambah
Khofifah menyatakan rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri itu akan dilakukan pada Maret 2019. Jika nantinya sudah beroperasi, penerbangan ke Makkah, Madinah, juga bisa membawa jamaah umroh. Dengan itu, "air traffic" di Bandara Juanda, Surabaya, juga bisa terurai.
Begitu juga dengan di Jember. Jamaah calon haji dan umroh dari Probolinggo, Banyuwangi bisa dikonsentrasikan di Jember (Bandara Notohadinegoro Jember).
Sebab, selama ini keberangkatan jamaah calon haji dilakukan lewat Bandara Juanda Surabaya. Namun, jika landas pacu (runway) panjang, termasuk di Jember dan Kediri, bisa lewat daerah tersebut.
"Sebaliknya, pendapatan Kabupaten Kediri bisa bertambah dengan jamaah haji, umroh dari Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk bisa terkonsentrasi di Kediri. Saya rasa sudah saatnya bisa terurai seperti itu," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk investasi bandar udara ini di Kabupaten Kediri ini dari swasta murni, namun ke depan tinggal komplemennya. Jika penerbangan tersebut dijadikan penerbangan internasional dengan 3.000 meter "runway", bisa dimaksimalkan fungsi bandara tersebut.
Terkait dengan usulan pembangunan asrama haji, ia juga menambahkan semua kewenangan ada di Kementerian Agama. Namun, lembaga tersebut bisa memanfaatkan dana tabungan haji untuk pembangunan asrama haji.
Sementara itu, Wakil Bupati Kediri Masykuri mengatakan pemerintah daerah tentunya mendukung dengan pembangunan bandara itu, terlebih lagi ada wacana pembangunan asrama haji. Dengan itu, diharapkan bisa bermanfaat terutama untuk warga kabupaten.
"Mudah-mudahan berdampak positif. Kalau infrastruktur Bandara itu jadi proyek nasional, kami mendukung. Sebagai pemangku kebijakan pusat," kata Masykuri.
Khofifah menghadiri acara pelepasan jamaah calon haji tersebut. Acara itu diikuti ratusan jamaah serta anggota Muslimat NU. Acara juga berlangsung dengan tertib dan lancar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ada bandar udara sendiri dan lalu lintas penerbangan juga bisa terurai. Bisa dari Blitar, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk terkonsentrasi di Kediri," kata Khofifah di sela acara pelepasan jamaah calon haji di Kantor Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri, Minggu.
Selain itu, lanjut dia, Saat peletakan batu pertama Bandara juga bisa dimulai pembangunan asrama haji. Dengan begitu `benefit` akan bertambah
Khofifah menyatakan rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri itu akan dilakukan pada Maret 2019. Jika nantinya sudah beroperasi, penerbangan ke Makkah, Madinah, juga bisa membawa jamaah umroh. Dengan itu, "air traffic" di Bandara Juanda, Surabaya, juga bisa terurai.
Begitu juga dengan di Jember. Jamaah calon haji dan umroh dari Probolinggo, Banyuwangi bisa dikonsentrasikan di Jember (Bandara Notohadinegoro Jember).
Sebab, selama ini keberangkatan jamaah calon haji dilakukan lewat Bandara Juanda Surabaya. Namun, jika landas pacu (runway) panjang, termasuk di Jember dan Kediri, bisa lewat daerah tersebut.
"Sebaliknya, pendapatan Kabupaten Kediri bisa bertambah dengan jamaah haji, umroh dari Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk bisa terkonsentrasi di Kediri. Saya rasa sudah saatnya bisa terurai seperti itu," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk investasi bandar udara ini di Kabupaten Kediri ini dari swasta murni, namun ke depan tinggal komplemennya. Jika penerbangan tersebut dijadikan penerbangan internasional dengan 3.000 meter "runway", bisa dimaksimalkan fungsi bandara tersebut.
Terkait dengan usulan pembangunan asrama haji, ia juga menambahkan semua kewenangan ada di Kementerian Agama. Namun, lembaga tersebut bisa memanfaatkan dana tabungan haji untuk pembangunan asrama haji.
Sementara itu, Wakil Bupati Kediri Masykuri mengatakan pemerintah daerah tentunya mendukung dengan pembangunan bandara itu, terlebih lagi ada wacana pembangunan asrama haji. Dengan itu, diharapkan bisa bermanfaat terutama untuk warga kabupaten.
"Mudah-mudahan berdampak positif. Kalau infrastruktur Bandara itu jadi proyek nasional, kami mendukung. Sebagai pemangku kebijakan pusat," kata Masykuri.
Khofifah menghadiri acara pelepasan jamaah calon haji tersebut. Acara itu diikuti ratusan jamaah serta anggota Muslimat NU. Acara juga berlangsung dengan tertib dan lancar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018