Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Surabaya Musyafak Rouf menunjukkan Surat Keputusan (SK) asli kepengurusan DPC PKB Surabaya bernomor 26348/DPP-03/VI/A.1/V2018 yang sempat berpolemik dalam beberapa hari terakhir ini.
     
"Sekarang target kita adalah menang Pemilu 2019. Sudah tidak ada lagi kisruh dengan bukti fisik SK yang sudah ditandangani langsung oleh Ketum PKB," kata Musyafak saat ditemui di acara konsolidasi dan buka puasa bersama di kantor DPC PKB Surabaya di Jalan Dukuh Kupang Surabaya, Jumat.
     
Menurut dia, SK bernomor 26348/DPP-03/VI/A.1/V2018 itu ditandangani oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding pada 15 Mei 2018. 
     
Adapun susunan kepengurusan DPC PKB Surabaya yang baru ini yakni untuk Ketua Dewan Syuro K.H. Mas Yusuf Mansyur dan Sekretaris H. Masduki Toha. Sedangkan Ketua Tanfidz Musyafak Rouf, Sekretaris Mazlan Mansyur dan Bandahara Laila Mufidah.
     
Diketahui Musyafak Rouf sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua DPC PKB Surabaya pada periode 2008-2013. Hanya saja, kepemimpinan Musyafak tidak sampai selesai karena tersandung persoalan hukum sehingga DPP PKB Surabaya menunjuk Syamsul Arifin menjadi Ketua DPC PKB Surabaya. 
     
Sempat terjadi kekosongan kepemimpinan di DPC PKB Surabaya setelah masa kepengurusan PKB yang dipimpin Syamsul Arifin berakhir pada 21 Maret 2018. Namun kemudian DPP PKB mengeluarkan SK penunjukkan Musyafak Rouf sebagai Ketua DPC PKB Surabaya pada 15 Mei 2018. 
     
Meski demikian, lanjut dia, dalam kepengurusan yang baru ini,  tetap memasukkan kepengurusan lama yakni Syamsul Arifin sebagai Wakil Ketua DPC PKB Surabaya dan Satuham yang sebelumnya sebagai Wakil Ketua DPC PKB Surabaya mengisi posisi baru sebagai Wakil Sekretaris DPC PKB Surabaya.
     
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengajak seluruh kader PKB di Kota Surabaya untuk bersatu dan membesarkan PKB di wilayahnya masing-masing.
     
"Kita pernah jadi pemenang Pemilu di Kota Surabaya, tentunya kita ingin kembali mengulang itu. Kita akan fokus kesana. Yang ingin bersama-sama ya akan kita ajak, yang tidak mau ya akan kita tinggal dan gantikan dengan yang lain," katanya.
     
Sepekan terakhir ini sempat terjadi dualisme di DPC PKB Kota Surabaya antara kubu Musyafak dan kubu Syamsul Arifin.  Diketahui Syamsul Arifin sebelumnya mempertanyakan keabsahan SK DPP PKB terkait penunjukan Musyafak Rouf sebagai ketua DPC PKB Surabaya yang baru.
     
"Kalau memang betul ada SK DPP kenapa kok tidak dipublis, jadi biar semua mengetahui dan bukan lagi menjadi polemik," kata Syamsul.
     
Menurut dia, jika SK itu benar adanya, lanjut dia, maka pihaknya mempertanyakan mekanisme dikeluarkanya SK kepengurusan DPC oleh DPP PKB yang biasa berlaku sampai saat ini. 
     
"Kepengurusan DPC sebelumnya itu habis masa periodenya, bukan berhenti di tengah jalan. Mestinya harus digelar musyawarah cabang (muscab) bukan penunjukan," katanya.
     
Bahkan, lanjut dia, jauh sebelum SK kepengurusan DPC PKB Surabaya yang dipimpinnya berakhir, pihaknya sudah mengajukan muscab ke DPP PKB, namun hingga saat ini belum ada tidak lanjut dari DPP.  "Mestinya muscab itu digelar sebelum SK kepengurusan berakhir," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018