Surabaya (Antaranews Jatim) - Republik Rakyat Tiongkok (RRT) juga dikenal dengan beragam kuliner dan ramuan obat-obatan herbal tradisional, di mana masing-masing daerah mempunyai kuliner baik makanan maupun minuman herbal yang berkhasiat.

Salah satunya Daerah Otonom Ningxia dengan Ibu Kota Yinchuan menjadi kawasan yang dihuni penduduk beragama Islam. Dari sekitar 6,8 juta jiwa warganya di mana 36,6 persen di antaranya Muslim.

Karena itu, makanan maupun rumah makan berlabel halal sangat mudah dijumpai di salah satu dari lima daerah otonom di RRT yang banyak dihuni etnis Hui ini.

Carp, merupakan makanan cukup populer dan cukup langka di Yinchuan. Ikan liar yang hanya hidup di sungai kuning yang mempunyai Bobot setiap ekornya berkisar 1 sampai 3 Kg. Olahan menarik dengan rempah-rempah beragam membuat rasanya "makyus" dan "nendang".

Sementara untuk minuman berkhasiat dari rempah-rempah maupun buah-buahan masyarakat Tiongkok menamai dengan teh. Beragama daun, bunga, buah maupun rempah yang dikeringkan dan diseduh masyarakat setempat mengenalnya dengan sebutan teh.

Teh Babao, merupakan minuman khas masyarakat Ningxia. Minuman olahan campuran delapan bahan rempah, buah "berharga" (masyarakat setempat menyebutnya) merupakan minuman yang menyehatkan dan menghangatkan tubuh.

Ramuan atau rempah berharga tersebut, kelengkeng, stroberi, kurma, gula kristal, bery yang dikeringkan selanjutnya diseduh air panas dan ditaburi wijen ditempatkan dalam mangkuk khas China.

Cara minumnya, tutup mangkuk dibuka sedikit lalu diseruput air olahannya, sementara rempah dimaksud masih tersaring dalam mangkuk. Rasanya "sensasional".

Rumah makan di Kota Yinchuan umumnya menyediakan minuman dari rempah dan buah-buahan berharga ini. Sementara masyarakat umum bisa membeli dan mengkonsumsinya sendiri, karena industri setempat sudah menyediakan dalam bentuk kemasan, hanya tinggal taruh mangkuk dan menyeduhnya dengan air panas.(*)

Pewarta: Chandra Hamdani Noor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018