Pamekasan (Antaranews Jatim) - Pantia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pamekasan, Jawa Timur menginstruksikan kepada para panitia pengawas kecamatan (panwascam) agar memperketat pengawasan data pemilih, untuk pilkada serentak yang akan digelar 27 Juli 2018.
"Semua anggota Panwascam harus benar-benar aktif dan teliti mengawasi data pemilih. Kami tidak ingin ada warga di Pamekasan yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena tidak tercata dalam daftar pemilih tetap," kata Ketua Panwaslu Pamekasan Abdullah Saidi di Pamekasan, Rabu.
Ia menjelaskan, data pemilih yang valid sangat penting. Apalagi pihaknya telah menemukan adanya data pemilih ganda di tiga kecamatan di Pamekasan, yakni di Kecamatan Pamekasan, Proppo dan Kecamatan Palengaan.
"Kami khawatir, ada juga data pemilih ganda di kecamatan lain. Makanya, kami meminta agar panwascam benar-benar ketat dalam melakukan pengawasan," ujar Saidi.
Selain menemukan data pemilih ganda, yakni satu orang pemilih terdata lebih dari satu orang, Panwaslu Pamekasan juga menemukan adanya warga setempat yang tidak masuk dalam DPT.
"Padahal secara administrasi lengkap, artinya punya KTP elektronik dan memang merupakan warga setempat," ujar Saidi.
KPU Pamekasan sebelumnya menetapkan, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018 sebanyak 680.392 orang.
Perinciannya pemilih laki-laki sebanyak 328.442 orang dan pemilih perempuan sebanyak 351.950 orang, tersebar di 1.579 tempat pemungutan suara (TPS) di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan.
Dibanding jumlah daftar pemilih sementara (DPS), jumlah DPT yang ditetapkan KPU Pamekasan itu berkurang sebanyak 1.744 orang. Sebab jumlah DPS Pilkada Pamekasan sebagaimana diumumkan KPU Pamekasan sebelumnya, sebanyak 682.136 orang dengan perincian, calon pemilih laki-laki sebanyak 328.898 orang dan calon pemilih perempuan sebanyak 353.238 orang.
Dengan demikian, maka pemilih laki-laki berkurang sebanyak 456 orang, sedangkan pemilih perempuan berkurang sebanyak 1.288 orang.
Secara terpisah Komisioner KPU Pamekasan Moh Subhan menyatakan, telah memerintah panitia pemilihan kecamatan (PPK) di Pamekasan untuk melakukan pengecekan ulang data pemilih yang ditemukan ganda itu.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Panwaslu Pamekasan karena itu berperan aktif melakukan pengawasan. "Temuan pihak Panwaslu Pamekasan jelas kita cek," ujar Subhan.
Pilkada serentak yang akan digelar 27 Juni 2018 diikuti dua pasangan calon.
Kedua pasangan calon itu, masing-masing Barut Tamam-Raja`e (Berbaur) dengan nomor urut 1 dan Kholilurrahman-Fathor Rohman (Kholifah) dengan nomor urut 2.
Pasangan Berbaur diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra.
Pasangan Kholifah diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Demokrat.
Sementara itu, Cagub/Cawagub Jatim yang akan bersaing memperebutkan dukungan masyarakat pada pilkada serentak 27 Juni 2018 masing-masing pasangan Khofifah Indar Parawansa-Elistianto Dardak dengan nomor urut 1 dan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno Putri dengan nomor urut 2. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Semua anggota Panwascam harus benar-benar aktif dan teliti mengawasi data pemilih. Kami tidak ingin ada warga di Pamekasan yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena tidak tercata dalam daftar pemilih tetap," kata Ketua Panwaslu Pamekasan Abdullah Saidi di Pamekasan, Rabu.
Ia menjelaskan, data pemilih yang valid sangat penting. Apalagi pihaknya telah menemukan adanya data pemilih ganda di tiga kecamatan di Pamekasan, yakni di Kecamatan Pamekasan, Proppo dan Kecamatan Palengaan.
"Kami khawatir, ada juga data pemilih ganda di kecamatan lain. Makanya, kami meminta agar panwascam benar-benar ketat dalam melakukan pengawasan," ujar Saidi.
Selain menemukan data pemilih ganda, yakni satu orang pemilih terdata lebih dari satu orang, Panwaslu Pamekasan juga menemukan adanya warga setempat yang tidak masuk dalam DPT.
"Padahal secara administrasi lengkap, artinya punya KTP elektronik dan memang merupakan warga setempat," ujar Saidi.
KPU Pamekasan sebelumnya menetapkan, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018 sebanyak 680.392 orang.
Perinciannya pemilih laki-laki sebanyak 328.442 orang dan pemilih perempuan sebanyak 351.950 orang, tersebar di 1.579 tempat pemungutan suara (TPS) di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan.
Dibanding jumlah daftar pemilih sementara (DPS), jumlah DPT yang ditetapkan KPU Pamekasan itu berkurang sebanyak 1.744 orang. Sebab jumlah DPS Pilkada Pamekasan sebagaimana diumumkan KPU Pamekasan sebelumnya, sebanyak 682.136 orang dengan perincian, calon pemilih laki-laki sebanyak 328.898 orang dan calon pemilih perempuan sebanyak 353.238 orang.
Dengan demikian, maka pemilih laki-laki berkurang sebanyak 456 orang, sedangkan pemilih perempuan berkurang sebanyak 1.288 orang.
Secara terpisah Komisioner KPU Pamekasan Moh Subhan menyatakan, telah memerintah panitia pemilihan kecamatan (PPK) di Pamekasan untuk melakukan pengecekan ulang data pemilih yang ditemukan ganda itu.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Panwaslu Pamekasan karena itu berperan aktif melakukan pengawasan. "Temuan pihak Panwaslu Pamekasan jelas kita cek," ujar Subhan.
Pilkada serentak yang akan digelar 27 Juni 2018 diikuti dua pasangan calon.
Kedua pasangan calon itu, masing-masing Barut Tamam-Raja`e (Berbaur) dengan nomor urut 1 dan Kholilurrahman-Fathor Rohman (Kholifah) dengan nomor urut 2.
Pasangan Berbaur diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra.
Pasangan Kholifah diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Demokrat.
Sementara itu, Cagub/Cawagub Jatim yang akan bersaing memperebutkan dukungan masyarakat pada pilkada serentak 27 Juni 2018 masing-masing pasangan Khofifah Indar Parawansa-Elistianto Dardak dengan nomor urut 1 dan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno Putri dengan nomor urut 2. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018