Sampang (Antaranews Jatim) - Sedikitnya 15.479 siswa SMP dan?MTs di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), yang digelar serentak se-Indonesia mulai Senin ini.
"Para siswa peserta UNBK ini merupakan siswa dari sekolah negeri dan swasta yang ada di Kabupaten Sampang ini," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang M Jupri Riyadi, Senin siang.
Jupri mengungkapkan, pada hari pertama di sesi pertama komputer sempat "off line" karena ada gangguan "server" atau perladen dari Jakarta.?
"Kami sempat bingung karena tahu-tahu off line, tapi itu cuma 10 menit setelah itu normal kembali," ujarnya, menjelaskan.
Jupri mengatakan, meskipun semua siswa SMP dan MTs di daerahnya pada tahun ini mengikuti UNBK, tetapi masih ada sekolah yang belum dapat menyelenggarakan secara mandiri karena jumlah siswanya dibawah batas minimal dan keterbatasan fasilitas sehingga harus bergabung ke sekolah lain.
Ia lebih lanjut menjelaskan, jumlah SMP Negeri yang dapat menyelenggarakan UNBK secara mandiri pada pelaksanaan ujian kali ini sebanyak 43 sekolah, SMP swasta 65 sekolah, MTs Negeri 2 sekolah dan MTs swasta sebanyak 153 sekolah.
Sedangkan jumlah total siswa SMP Negeri dan swasta yang mengikuti UNBK tahun ini sebanyak 9.170 siswa, sementara untuk jumlah total siswa MTs negeri dan swasta sebanyak 6.309 siswa.
Jupri menambahkan, pihaknya menargetkan tahun depan semua sekolah bisa menyelenggarakan UNBK secara mandiri mengingat UNBK merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Selain di Kabupaten Sampang, gangguan pelaksanaan ujian pada UNBK hari pertama ini, juga terjadi di Kabupaten Pamekasan. Bahkan di Pamekasan, kasus komputer "off line" akibat mengalami gangguan sperluden di pusat itu, hingga satu jam lebih.
"Alhamdulillah disini hanya tidak sampai 1 jam," ujar Kepala Disdik Sampang M Jupri Riyadi, menjelaskan (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Para siswa peserta UNBK ini merupakan siswa dari sekolah negeri dan swasta yang ada di Kabupaten Sampang ini," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang M Jupri Riyadi, Senin siang.
Jupri mengungkapkan, pada hari pertama di sesi pertama komputer sempat "off line" karena ada gangguan "server" atau perladen dari Jakarta.?
"Kami sempat bingung karena tahu-tahu off line, tapi itu cuma 10 menit setelah itu normal kembali," ujarnya, menjelaskan.
Jupri mengatakan, meskipun semua siswa SMP dan MTs di daerahnya pada tahun ini mengikuti UNBK, tetapi masih ada sekolah yang belum dapat menyelenggarakan secara mandiri karena jumlah siswanya dibawah batas minimal dan keterbatasan fasilitas sehingga harus bergabung ke sekolah lain.
Ia lebih lanjut menjelaskan, jumlah SMP Negeri yang dapat menyelenggarakan UNBK secara mandiri pada pelaksanaan ujian kali ini sebanyak 43 sekolah, SMP swasta 65 sekolah, MTs Negeri 2 sekolah dan MTs swasta sebanyak 153 sekolah.
Sedangkan jumlah total siswa SMP Negeri dan swasta yang mengikuti UNBK tahun ini sebanyak 9.170 siswa, sementara untuk jumlah total siswa MTs negeri dan swasta sebanyak 6.309 siswa.
Jupri menambahkan, pihaknya menargetkan tahun depan semua sekolah bisa menyelenggarakan UNBK secara mandiri mengingat UNBK merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Selain di Kabupaten Sampang, gangguan pelaksanaan ujian pada UNBK hari pertama ini, juga terjadi di Kabupaten Pamekasan. Bahkan di Pamekasan, kasus komputer "off line" akibat mengalami gangguan sperluden di pusat itu, hingga satu jam lebih.
"Alhamdulillah disini hanya tidak sampai 1 jam," ujar Kepala Disdik Sampang M Jupri Riyadi, menjelaskan (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018