Jember (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief mengatakan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017 masih terealisasi 84,95 persen dari total anggaran Rp4,18 triliun.
"Belanja daerah pada tahun anggaran 2017 dapat terealisasi sebesar Rp3,55 triliun atau 84 persen, namun angka tersebut sudah cukup baik kalau dilihat pesimistis yang disampaikan banyak pihak terkait dengan serapan APBD 2017," katanya usai menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir tahun anggaran 2017 dalam rapat paripurna yang digelar di ruang sidang utama DPRD Jember, Rabu.
Menurutnya, Pemkab Jember pada prinsipnya dalam mengelola keuangan daerah telah berpedoman pada peraturan yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat dimanfaatkan secara efektif, efisien, dan berkesinambungan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat.
"Minimnya serapan anggaran merupakan pekerjaan rumah bagi kami, sehingga tahun ini diharapkan bisa meningkat lagi. Kami selalu optimistis untuk dapat meningkatkan realisasi belanja dalam APBD 2018," katanya.
Untuk pendapatan daerah dalam APBD 2017 meleset dari target yang ditetapkan Pemkab Jember sebesar Rp3,54 triliun karena realisasi pendapatan hanya tercapai Rp3,47 triliun atau tercapai 98,29 persen.
"Pendapatan asli daerah (PAD) di Jember tahun 2017 terealisasi Rp719,08 miliar dari target yang ditetapkan Rp736,92 miliar atau sekitar 97,58 persen," ujarnya.
Dalam LKPJ tersebut, Wabup Jember juga menyampaikan capaian kinerja pembangunan yang sekaligus menjawab 22 janji kerja Bupati dan Wakil Bupati Jember di antaranya (1) Jember Maju Iptek dan Imtaq (iman dan taqwa) yang terdiri dari sekolah gratis, 5.000 beasiswa perguruan tinggi bagi siswa berprestasi, meningkatkan mutu pendidikan.
Setelah menyampaikan nota pengantar LKPJ, maka rapat paripurna akan dilanjutkan pada Kamis (5/4) dengan agenda pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Jember.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Belanja daerah pada tahun anggaran 2017 dapat terealisasi sebesar Rp3,55 triliun atau 84 persen, namun angka tersebut sudah cukup baik kalau dilihat pesimistis yang disampaikan banyak pihak terkait dengan serapan APBD 2017," katanya usai menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir tahun anggaran 2017 dalam rapat paripurna yang digelar di ruang sidang utama DPRD Jember, Rabu.
Menurutnya, Pemkab Jember pada prinsipnya dalam mengelola keuangan daerah telah berpedoman pada peraturan yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat dimanfaatkan secara efektif, efisien, dan berkesinambungan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat.
"Minimnya serapan anggaran merupakan pekerjaan rumah bagi kami, sehingga tahun ini diharapkan bisa meningkat lagi. Kami selalu optimistis untuk dapat meningkatkan realisasi belanja dalam APBD 2018," katanya.
Untuk pendapatan daerah dalam APBD 2017 meleset dari target yang ditetapkan Pemkab Jember sebesar Rp3,54 triliun karena realisasi pendapatan hanya tercapai Rp3,47 triliun atau tercapai 98,29 persen.
"Pendapatan asli daerah (PAD) di Jember tahun 2017 terealisasi Rp719,08 miliar dari target yang ditetapkan Rp736,92 miliar atau sekitar 97,58 persen," ujarnya.
Dalam LKPJ tersebut, Wabup Jember juga menyampaikan capaian kinerja pembangunan yang sekaligus menjawab 22 janji kerja Bupati dan Wakil Bupati Jember di antaranya (1) Jember Maju Iptek dan Imtaq (iman dan taqwa) yang terdiri dari sekolah gratis, 5.000 beasiswa perguruan tinggi bagi siswa berprestasi, meningkatkan mutu pendidikan.
Setelah menyampaikan nota pengantar LKPJ, maka rapat paripurna akan dilanjutkan pada Kamis (5/4) dengan agenda pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Jember.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018