Pacitan (Antaranews Jatim) - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur, cucu Soekarno melanjutkan rangkaian safari kampanye ke Kabupaten Pacitan, Selasa dan menyambangi Ponpes Tremas, salah satu pondok pesantren tertua di Jawa.
Kedatangan pasangan calon nomor urut 2 di Pilkada Jatim itu mendapat sambutan hangat pengasuh Ponpes Tremas, KH Fuad Dimyati yang telah menunggunya sejak pagi bersama anggota keluarga yang lain.
Ponpes Tremas merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Timur yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Tremas, Kecamatan Arjosari.
"Seumur-umur baru kali ini dan suatu kehormatan bagi kami, bisa dikunjungi cucu Bung Karno," kata Kiai Fuad.
Disampaikan Kiai Fuad, Puti adalah keluarga Bung Karno yang mengunjungi pondok pesantren berusia tua tersebut.
Mendengar itu, Puti Guntur sumringah. Senyumnya yang ramah mengembang.
"Saya juga juga senang sekali bisa diterima di sini, karena nama Pondok Pesantren Tremas ini sudah sangat terkenal sampai mana-mana," ucap Puti.
Dalam setiap kunjungan ke daerah, Puti Guntur berupaya untuk sowan sekaligus bersilaturahim kepada para ulama.
Upaya itu juga karena nasihat ayahnya, Guntur Soekarno. "Bapak berpesan untuk selalu bersilaturahmi dengan ulama," kata Puti Guntur.
Ia mengikuti jejak kakeknya, Bung Karno, yang selalu menjalin hubungan akrab dengan ulama-ulama besar di Jawa Timur.
"Ibu Megawati (Ketua Umum PDI Perjuangan) menugasi saya untuk merajut Merah Putih, membangun kebersamaan, terutama antara kaum religius dan nasionalis," kata Puti.
Dalam pertemuan yang penuh ramah-tamah itu, Kiai Fuad menunjukkan foto Presiden Jokowi yang berkunjung ke Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, awal Desember 2017.
Kiai Fuad pun menceritakan kedekatan pimpinan Ponpes Tremas dengan Presiden Jokowi.
"Semoga Pak Jokowi terpilih lagi dalam Pilpres 2019," kata Kiai Fuad.
Kiai Fuad juga mendoakan agar hajat Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno dapat terkabul dalam Pilkada Jawa Timur 2018.
"Setelah pemenangan di Pilgub Jawa Timur, kami memang akan fokus untuk menghantar Pak Jokowi di Pilpres 2019," kata Puti.
Pada Kiai Fuad, Puti berharap jalinan silaturahim dapat terus bersambung.
"Bila kakek-kakek kita dulu bersambung kenapa kita tidak," ucap Puti.
Pondok Pesantren Tremas diketahui sebagai salah satu pondok pesantren tertua di Jawa.
Didirikan KH Abdul Manan Mannan (1830-1862). Pondok ini juga menghasilkan banyak ulama yang aktif menyebarkan Islam ke seantero negeri.
Selain sowan ke Tremas, Puti Guntur juga mengunjungi Pondok Pesantren Al Fattah, Dusun Kikil, Desa Arjosari.
Ia disambut KH Moch. Burhanudin HB dan seluruh keluarga.
Puti juga dipertemukan dengan semua santri. "Gus Ipul beberapa kali ke sini," kata seorang warga.
Di Pacitan, Puti Guntur juga berziarah ke makam ulama kondang di Pacitan, KH Umar Sahid, di Donorejo.
Almarhum yang meningggal beberapa tahun lalu, oleh warga sekitar dikenal dengan sebutan Kiai Umar Tumbu.
"Alhamdullilah, akhirnya saya bisa masuk di Pacitan dan bersilaturahim dengan para ulama, santri, berziarah ke makam, dan bertemu dengan kawan-kawan dari PDI Perjuangan, para relawan, bertemu pelaku UMKM dan mengunjungi desa wisata Goa Tabuhan," kata Puti. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kedatangan pasangan calon nomor urut 2 di Pilkada Jatim itu mendapat sambutan hangat pengasuh Ponpes Tremas, KH Fuad Dimyati yang telah menunggunya sejak pagi bersama anggota keluarga yang lain.
Ponpes Tremas merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Timur yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Tremas, Kecamatan Arjosari.
"Seumur-umur baru kali ini dan suatu kehormatan bagi kami, bisa dikunjungi cucu Bung Karno," kata Kiai Fuad.
Disampaikan Kiai Fuad, Puti adalah keluarga Bung Karno yang mengunjungi pondok pesantren berusia tua tersebut.
Mendengar itu, Puti Guntur sumringah. Senyumnya yang ramah mengembang.
"Saya juga juga senang sekali bisa diterima di sini, karena nama Pondok Pesantren Tremas ini sudah sangat terkenal sampai mana-mana," ucap Puti.
Dalam setiap kunjungan ke daerah, Puti Guntur berupaya untuk sowan sekaligus bersilaturahim kepada para ulama.
Upaya itu juga karena nasihat ayahnya, Guntur Soekarno. "Bapak berpesan untuk selalu bersilaturahmi dengan ulama," kata Puti Guntur.
Ia mengikuti jejak kakeknya, Bung Karno, yang selalu menjalin hubungan akrab dengan ulama-ulama besar di Jawa Timur.
"Ibu Megawati (Ketua Umum PDI Perjuangan) menugasi saya untuk merajut Merah Putih, membangun kebersamaan, terutama antara kaum religius dan nasionalis," kata Puti.
Dalam pertemuan yang penuh ramah-tamah itu, Kiai Fuad menunjukkan foto Presiden Jokowi yang berkunjung ke Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, awal Desember 2017.
Kiai Fuad pun menceritakan kedekatan pimpinan Ponpes Tremas dengan Presiden Jokowi.
"Semoga Pak Jokowi terpilih lagi dalam Pilpres 2019," kata Kiai Fuad.
Kiai Fuad juga mendoakan agar hajat Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno dapat terkabul dalam Pilkada Jawa Timur 2018.
"Setelah pemenangan di Pilgub Jawa Timur, kami memang akan fokus untuk menghantar Pak Jokowi di Pilpres 2019," kata Puti.
Pada Kiai Fuad, Puti berharap jalinan silaturahim dapat terus bersambung.
"Bila kakek-kakek kita dulu bersambung kenapa kita tidak," ucap Puti.
Pondok Pesantren Tremas diketahui sebagai salah satu pondok pesantren tertua di Jawa.
Didirikan KH Abdul Manan Mannan (1830-1862). Pondok ini juga menghasilkan banyak ulama yang aktif menyebarkan Islam ke seantero negeri.
Selain sowan ke Tremas, Puti Guntur juga mengunjungi Pondok Pesantren Al Fattah, Dusun Kikil, Desa Arjosari.
Ia disambut KH Moch. Burhanudin HB dan seluruh keluarga.
Puti juga dipertemukan dengan semua santri. "Gus Ipul beberapa kali ke sini," kata seorang warga.
Di Pacitan, Puti Guntur juga berziarah ke makam ulama kondang di Pacitan, KH Umar Sahid, di Donorejo.
Almarhum yang meningggal beberapa tahun lalu, oleh warga sekitar dikenal dengan sebutan Kiai Umar Tumbu.
"Alhamdullilah, akhirnya saya bisa masuk di Pacitan dan bersilaturahim dengan para ulama, santri, berziarah ke makam, dan bertemu dengan kawan-kawan dari PDI Perjuangan, para relawan, bertemu pelaku UMKM dan mengunjungi desa wisata Goa Tabuhan," kata Puti. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018