Surabaya (Antaranews Jatim) - Calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa menghadiri "stighasah atau doa bersama di Surabaya, Sabtu, untuk penyelenggaraan Pilkada Jatim yang aman, damai dan tenteram.
"Istighasah ini digelar oleh Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah atau PPKN pimpinan Choirul Anam," ujarnya kepada wartawan usai mengikuti kegiatan istighasah.
Dia mengatakan, istighasah yang digelar PPKN hari ini adalah kelanjutan dari kegiatan doa bersama yang diselenggarakan sejak tadi malam atau Jumat, 2 Maret.
"Tadi malam kegiatannya adalah 'halaqah'. Hari ini dilanjutkan dengan istighasah bersama para jamaah, yang mempertemukan antara kalangan Nahdlatul Ulama atau NU struktural dan kultural," katanya.
Khofifah menjelaskan PPKN yang menggelar kegiatan ini beranggotakan pala ulama kultural NU. "Antara NU kultural dan struktural, saya rasa yang paling banyak adalah yang kultural dan mereka bertemu langsung dengan jamaah dan umat," tuturnya.
Dia mencontohkan, seperti yang terjadi dalam kegiatan istighosah hari ini, kalangan NU kultural bertemu langsung dengan umat dan jamaah.
"Sehingga imbauan suasana Pilkada Jatim yang damai, aman, dan tentram bisa langsung sampai ke masyarakat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, calon gubernur yang diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Golkar, PAN, PPP dan Nasdem dan Hanura ini sekaligus meminta dukungan doa dari para jamaah yang hadir agar ke depan dapat memimpin Jawa Timur.
Selanjutnya calon gubernur yang berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak ini berharap Pilkada Jatim damai, aman dan tentram bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat, tak hanya di Jawa Timur, melainkan seluruh Indonesia.
"Doa dalam kegiatan istighosah ini tentunya juga untuk bangsa dan negara," ucapnya.
Pasangan Khofifah-Emil akan berebut suara di Pilkada Jatim 2018, pada 27 Juni mendatang, melawan pasangan nomor urut 2, yaitu Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, yang diusung oleh koalisi partai politik PDIP, PKB, Gerindra dan PKS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Istighasah ini digelar oleh Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah atau PPKN pimpinan Choirul Anam," ujarnya kepada wartawan usai mengikuti kegiatan istighasah.
Dia mengatakan, istighasah yang digelar PPKN hari ini adalah kelanjutan dari kegiatan doa bersama yang diselenggarakan sejak tadi malam atau Jumat, 2 Maret.
"Tadi malam kegiatannya adalah 'halaqah'. Hari ini dilanjutkan dengan istighasah bersama para jamaah, yang mempertemukan antara kalangan Nahdlatul Ulama atau NU struktural dan kultural," katanya.
Khofifah menjelaskan PPKN yang menggelar kegiatan ini beranggotakan pala ulama kultural NU. "Antara NU kultural dan struktural, saya rasa yang paling banyak adalah yang kultural dan mereka bertemu langsung dengan jamaah dan umat," tuturnya.
Dia mencontohkan, seperti yang terjadi dalam kegiatan istighosah hari ini, kalangan NU kultural bertemu langsung dengan umat dan jamaah.
"Sehingga imbauan suasana Pilkada Jatim yang damai, aman, dan tentram bisa langsung sampai ke masyarakat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, calon gubernur yang diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Golkar, PAN, PPP dan Nasdem dan Hanura ini sekaligus meminta dukungan doa dari para jamaah yang hadir agar ke depan dapat memimpin Jawa Timur.
Selanjutnya calon gubernur yang berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak ini berharap Pilkada Jatim damai, aman dan tentram bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat, tak hanya di Jawa Timur, melainkan seluruh Indonesia.
"Doa dalam kegiatan istighosah ini tentunya juga untuk bangsa dan negara," ucapnya.
Pasangan Khofifah-Emil akan berebut suara di Pilkada Jatim 2018, pada 27 Juni mendatang, melawan pasangan nomor urut 2, yaitu Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, yang diusung oleh koalisi partai politik PDIP, PKB, Gerindra dan PKS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018