Bangkalan (Antaranews Jatim) - Dinas Sosial Pemkab Bangkalan, Jawa Timur berupaya menekan angka kemiskinan di kabupaten paling barat di Pulau Madura itu melalui dua program, yakni program keluarga harapan (PKH) dan program bantuan sosial melalui beras sejahtera (rastra).

"Melalui dua program ini diharapkan angka kemiskinan di daerah kita bisa ditekan," ujar Kabid Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Bangkalan Didik Yanuardy di Bangkalan, Selasa.

Didik menjelaskan, saat ini, angka kemiskinan di Kabupaten Bangkalan masih tinggi.

Pemerintah, kata dia, masih terus melakukan upaya menekan angka kemiskinan, dan salah satunya melalui program keluarga harapan (PKH) dari kementerian dan bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra).

"Selain itu, program lainnya yang kami canangkan adalah program pemberdayaan masyarakat pedesaan dan pesisir, yakni berupa bantuan ternak kambing dan pendampingan kepada masyarakat," kata Didik, menerangkan.

Pemerintah, sambung dia, juga telah membentuk tim untuk menanggulangi angka kemiskinan.

Tahun ini, lanjut Didik, bansos rastra tanpa harus menebus atau gratis. "Ini juga dimaksudkan guna mempercepat usaha pemerintah dalam upaya menekan angka kemiskinan," katanya, menjelaskan.

Jumlah penduduk di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang hidup dalam garis kemiskinan masih tinggi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangkalan menyebutkan, pada 2016 dari total penduduk yang mencapai 1.065.620 jiwa, sebanyak 205.710 orang di antaranya berada di bawah garis kemiskinan.

Menurut Kasi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Bangkalan Chandra Sugiarso, tolok ukur kemiskinan salah satunya didasarkan pada pengeluaran pembelanjaan setiap bulannya.

"Tahun 2016 garis kemiskinan diukur dari angka pengeluaran Rp334 ribu per bulan. Jika pengeluaran tiap bulannya di bawah itu, maka tergolong miskin," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018