Sumenep (Antaranews-Jatim) - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen ("Gempar") Sumenep, Jawa Timur, Rabu, menyoroti program tahun kunjungan wisata setempat.

"Kami datang untuk mengetahui perkembangan terbaru dari program tersebut. Kami ingin Bupati-Wakil Bupati Sumenep menemui dan duduk bersama dengan kami untuk membahas persoalan itu," kata Koordinator Aksi Gempar, Mahfud Amin di Sumenep.

Pada akhir 2017, pemerintah daerah mencanangkan 2018 sebagai Tahun Kunjungan Wisata Sumenep.

Versi mahasiswa, aneka kegiatan telah digagas dan dilakukan oleh pemerintah daerah untuk merealisasikan program tahun kunjungan wisata.

Namun, mahasiswa menilai pemerintah daerah abai terhadap beberapa hal guna menyokong kesukseskan tahun kunjungan wisata, di antaranya infrastruktur, transportasi, dan pusat informasi.

"Ada Bandara Trunojoyo yang mempercepat waktu tempuh ke Sumenep. Namun, ternyata belum ada sarana transportasi langsung yang bisa mengantarkan wisatawan dari bandara ke objek wisata," katanya, menerangkan.

Dalam aksinya di depan Kantor Bupati Sumenep itu, sejumlah orator dari Gempar mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam merealisasikan program tahun kunjungan wisata.

Staf Ahli Bupati Sumenep, Moh Ramli yang menemui massa dari Gempar, menjelaskan, kesuksesan program tahun kunjungan wisata membutuhkan keterlibatan dan masukan dari semua elemen masyarakat.

"Kami pun terbuka terhadap masukan langsung melalui aksi maupun tak langsung melalui surat. Silakan. Kami terbuka," ujarnya.

Ia berharap semua elemen masyarakat di Sumenep, termasuk kalangan mahasiswa, mendukung program tahun kunjungan wisata yang digagas pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga. (*)
Video Oleh Slamet Hidayat


Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018