Surabaya (Antara Jatim) - Unit Satwa K-9 Satuan Sabhara Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya berperan besar dalam mengamankan perayaan natal dan tahun baru.

Personelnya yang terdiri dari anjing-anjing pelacak turut membantu anggota Brigadir Mobil (Brimob) dalam melakukan sterilisasi gereja-gereja se- Kota Surabaya, dari kemungkinan ancaman bom pada perayaan natal, sejak sebelum tanggal 25 Desember lalu.
     
"Syukurlah sterilisasi yang kami lakukan bersama personel Gegana Brimob tidak menemukan bahan peledak di gereja-gereja se- Surabaya. Sehingga umat nasrani bisa menjalankan ibadah natal dengan khusyuk dan aman," kata Kepala Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Awan Hariono, saat dikonfirmasi, Kamis. 
     
Polrestabes Surabaya memiliki delapan ekor anjing, terdiri dari jenis "Rottweiler", "Belgian Malinois", dan "Labrador Retriever", yang masing-masing telah terlatih untuk melakukan pelacakan khusus, seperti mendeteksi keberadaan bahan peledak, narkoba, serta membantu Tim SAR dalam pencarian korban pada saat terjadi bencana alam.
     
Kepala Unit Satwa K-9 Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya Ajun Inspektur Polisi Satu Sugiaryono menerangkan, anjing-anjing polisi ini juga memiliki kemampuan lacak umum, yang dapat diterjunkan untuk membantu mengungkap kasus pembunuhan dan pencurian, selain juga terdapat anjing yang secara khusus dilatih untuk pengendalian massa atau Dalmas. 
     
"Anjing Dalmas ini terlatih untuk mengejar dan menggigit targetnya, biasanya kami kerahkan untuk pengendalian massa pada saat terjadi kerusuhan," ujarnya.
     
Dia menjelaskan, anjing-anjing anggota Unit K-9 Polrestabes Surabaya, sebelum diterjunkan ke lapangan telah mendapat pelatihan khusus selama minimal tiga hingga enam bulan. 
     
"Setelah itu pun harus terus diasah kemampuannya dengan berlatih minimal selama 15 menit setiap hari," katanya.
     
Polisi yang melatihnya telah dibekali pendidikan dari sekolah kepelatihan khusus di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. 
     
Sang pelatih, lanjut dia, juga harus memastikan anjing-anjing anggota Unit Satwa K-9 itu telah mendapat konsumsi dengan asupan gizi yang memadai, selain memiliki waktu istirahat yang cukup sesuai porsinya agar selalu siap bertugas saat dibutuhkan.
     
"Mereka adalah anjing-anjing terpilih yang telah kami latih. Tidak sembarang anjing kami terima untuk bergabung di Unit Satwa K-9. Karena tidak semua anjing punya kemampuan khusus yang dapat membantu kerja polisi. Jadi pada mulanya kami benar-benar menyeleksi dari sekian banyak anjing, sebelum kemudian kami beri pelatihan secara khusus," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017